WANITA PEMIKAT

CERITA SEX - Perkenalkan namaku Deki. Usiaku saat ini 28 tahun, aku masih single karena setiap aku
melakukan hubungan yang serius pasti endingnya aku akan ditinggalkan, begitu seterusnya
sampai sekarang. Sebagai lelaki aku memiliki postur tubuh yang Liifgat atletic, dan
kulitku yang putih bersih serta rambutku yang gondrong membuat pandangan yang berbeda dari
kaum wanita. Mungkin karena takdir sampai saat ini belum menikah.



Agen Judi Online Terpercaya  

Waktu itu aku sedang keluar kota dan aku menginap disebuah hotel. Ketika malam aku jalan-
jalan untuk menari udara segar. Karena hotel yang aku tempati dikelilingi banyak mall,
lantas aku masuk aja kesebuah mall. Ketika aku melihat-lihat sebuah barang, kode dari mall
menunjukan mall akan sudah tutup, namun sekejap pandanganku tertuju pada seorang wanita
yang ada disebelah outlet. Dan tanpa menuggu lama lagi aku langsung nyamperin cewek itu.
Semakin aku jalan mendekat, cewek itu terlihat Liifgat manis sekali. Kelihatan umurnya
masih muda sekitaran 23 tahunan. Dia memiliki paras yang cantik, tubuhnya sintal dan juga
yang menarik dia tinggi dan juga buah dadanya yang menonjol dan padat. Kemudian aku pun
iseng-iseng memilih suatu barang disitu dengan terus mencuri pandang melihat kemolekan
tubuh cewek itu. hingga akirnya karena mall yang sudah mau tutup, cewek itu nyamperin aku
dan.
 

“selamat malam bapak” , sapa pegawai itu dengan ramah
“malam juga mbak” balasku
“ada yang bisa saya bantu pak ?” tawarnya dengan senyum
“saya hanya mau liat-liat aja mbak, sapa tau ada yang cocok” jawabku
“silahkan dipilih pak Liifdalnya, karena sekarang juga lagi ada diskon”
“oh ya ? ada diskon ya ? kebetulan saya gak punya Liifdal mbak, kemana-mana pake sepatu.
Ini aja pake Liifdal hotel” kataku sambil menunjukkan Liifdal hotel A yang aku pakai.
“ooo..nginap di hotel A ya pak ? memangnya bapak dari mana?” tanyanya
“iya mbak..Aku memang menginap di hotel A, gak jauh dari sini. Aku dari palembang, baru
sampe lampung kemarin pagi. Biasa…ada kerjaan” jawabku

“udah mau tutup ya mbak ?” tanyaku selanjutnya, krn kulihat beberapa pegawai yang lain
mulai memasukkan keranjang sepatu ke dalam toko.
“iya pak, kita tutup jam 9 malam, tapi kalo masih ada pembeli, kita tetap layani”
jawabnya. Saat itu memang aku liat masih ada sekitar 5 pembeli lagi yang lagi meliat dan
mencoba-coba sepatu dan Liifdal.
“mbak udah lama kerja disini ?” tanyaku sok akrab
“sekitar 7 bulan pak” jawabnya
“asli lampung ?
“iya pak, saya asli lampung” jawabnya lagi
“rumahnya jauh dari sini?” tanyaku lagi, krn setelah diliat2, neh anak lama2 lumayan juga
neh buat nemenin aku di hotel hehehehehe
“gak terlalu jauh kok pak, sekitar 20 menit dari sini” jelasnya
“umurnya berapa mbak?” selidikku
“23 tahun pak” jawabnya pendek


“kalau pulang kerja malam gini, pulangnya naik apa?”
“kadang naik motor sendiri, kadang dijemput sama adek tapi kadang juga dianter sama temen
sini pak kalo shiftnya sama. Kalo malam ini dijemput sama adek” jelasnya
“gak dijemput pacar?”
“pacar saya kerja di luar kota pak”
“oooooo…..” gumamku sambil manggut-manggut sambil tetap mencoba Liifdal yang mau aku beli.
“aku ambil yang ini aja mbak” kataku kemudian sambil menyerahkan Liifdal yang aku pilih ke
dia.
“ Cuma beli satu aja pak ??” tanya dia
“lhoo…itu kan aku beli dua, kiri satu kanan juga satu. Jadi jumlahnya dua. Iya kan ?”
candaku. dan diapun tertawa.

“ahhh…bapak bisa aja. Kalau sepatunya gak sekalian pak?”
“sepatunya besok aja deh, lagian kan tokonya mau tutup. Besok aja aku kesini lagi buat
liat-liat sepatunya sekalian ketemu ama mbak lagi” godaku
“bener ya pak, besok saya tunggu lho”
“oh ya…nama mbak sapa ? tanyaku sambil melihat dia
“saya Eliif pak”
“kalo aku Deki” jawabku sambil berjalan ke kasir dan mambayar Liifdal yang aku beli.
 


Setelah itu aku pamit sama dia dan kembali ke hotel sambil membawa hasil belanjaanku malam
itu. Setelah jalan beberapa langkah, aku baru sadar kalo belum meminta nomer hp Eliif.
Ahh…gobloknya aku. Tapi mau balik lagi gak enak dan aku liat tokonya juga dah mau ditutup
pintu besinya. Akhirnya malam itu aku dihotel sendiri lagi. Esoknya setelah uruLiif kelar,
sekitar jam 7 malam aku balik lagi ke toko BATA itu, dan benar aja, Eliif juga ada disitu
(ya iyalah..kan dia kerja disitu). Saat aku masuk toko, langsung disambut oleh Eliif.
Cerita Ngentot

“selamat malam bapak” sapa Eliif masih dengan ramah seperti kemarin malam
“malam juga Eliif. Seperti yang aku bilang kemarin. Malam ini aku kesini lagi untuk liat-
liat sepatu dan ketemu dengan kamu lagi” jawabku setengah merayu

“ahh…Eliif jadi malu pak”
“lho…kenapa malu ? biasa aja lagi. Oh ya…jangan panggil pak dong. Kan umur kita juga gak
beda jauh. Panggil aja Deki
“iya mas Deki” jawabnya pendek
“nahh…gitu kan lebih enak”
“malam ini masih dijemput sama adek ya?”
“gak mas…malam ini Eliif pulang sendiri, karena tadi bawa motor sendiri”
“wah…malam-malam gini ati-ati cewek naik motor sendirian”
“udah biasa kok mas, lagian emang gak ada yang nemenin kok mas”
“aku sih mau nemenin kamu pulang naik motor, tp nanti siapa ya yang nganterin aku ke hotel
lagi?” candaku

“iya mas. Eh…masih nginap di hotel A pak ?”
“masih kok. Kenapa ? Mau mampir ?” harapku
“ahh..gak enak mas” katanya kemudian
“lho…gak enak sama siapa? Aku sendirian kok di hotel. Lagi pula kalo di hotel kan kita
bisa ngobrol lebih banyak lagi. Iya kan ?? kataku menyakinkan dia
“iya juga sih mas…”
“ya udah…nanti pulang kerja aku tunggu kamu di hotel A ya, aku di kamar 303. Langsung naik
saja. Aku di kamar dan gak kemana-mana kok” kataku cepat, supaya dia gak bisa menolak
lagi.

Lalu aku segera pilih sepatu yang pas, krn harganya juga lagi diskon dan segera aku bayar
ke kasir dan segera balik ke hotel. Sebelum ke hotel aku ke apotik yang ada di sekitar
hotel untuk beli kondom .

Sesampainya di hotel masih jam setengah 9 malam, jadi masih sekitar setengah jam lagi
Liiftai baru pulang kerja. Ssegera aku persiapkan semuanya, mulai mandi lagi biar wangi
kalo Eliif datang, lalu pake kaos dan celana pendek tanpa celana dalam.
Sambil menunggu Eliif datang, aku liat tv sambil rebahan di kasur sambil membayangkan apa
yang mau dilakukan kalo Eliif nanti datang. Pokoknya otongku harus merasakan hangatnya
memek Eliif malam ini, krn dah beberapa hari ini gak muntahkan isinya.
Jam 9.15 malam, seseorang mengetuk pintu kamar. Aku berharap itu Eliif yang datang. Benar
saja, Eliif berdiri di depan pintu kamar hotelku. Dia sudah berganti baju, gak pake kaos
merah BATA nya itu, tp udah pake kaos t-sirt biasa dan celana jeans birunya. Aku
persilahkan dia masuk, dan duduk di pinggir tempat tidur, krn kursi yang ada aku letakkan
tasku,sehingga dia tidak bisa duduk disitu. Emang dah sengaja di setting begitu.
“mau minum apa Liif? Cuma ada air putih, teh kotak dan pocari aja neh. Harap maklum ya.”
“pocari aja deh”Cerita Sex Terbaru
“capek ya Liif?” tanyaku sambil menyerahkan pocari kaleng ke dia. “silahkan diminum Liif”
lanjutku
“iya..makasih mas. Enak ya mas ini, hotelnya bagus, trus bisa chating dan internetan di
kamar juga” sambil melihat ke arah laptopku yang lagi buka mirc.
“kamu mau online? Silahkan aja dipakai. Gratis kok !”
“wahhh…mas ini ternyata doyan juga ya situs beginian ?” katanya kemudian setelah melihat
yang ada di laptopku
“ahh..biasa aja kok Liif, buat mengisi kekosongan waktu”

Hehehehe…pancinganku berhasil. Karena selain buka mirc, ada window yang lagi buka DS dan
saat itu lagi di forum cerita seru dan lagi di forum video amatiran. Kulihat dia sedang
melihat preview video yang sedang aku download, lalu aku liat dia juga membaca cerita seru
yang ada di DS.
“kamu juga suka ya Liif dengan situs beginian ?”
“Aku sih jarang internetan mas, jadi jarang buka situs beginian”
“walaupun jarang buka,tapi pernah kan Liif?”
“iya sih…pernahlah”
“Trus ini download film apaan mas ?” katanya sambi liat previewnya.
“ahhh…film pendek kok. Kamu pernah kan liat film begituan ?”
“ya pernah lah mas…kan aku gak kuper-kuper banget”
Asiikkkk…aku bersorak dalam hati, kayaknya malam ini aku bisa mengahangatkan Penisku neh
malam ini. Tanpa terasa Penisku bereaksi dan mulai bangun sedikit2. Tapi supaya gak
ketahuan, maka aku tutupin dengan bantal saja.
“aku pinjam kamar mandinya ya mas”
“silahkan Liif”

Pasti memeknya basah tuh… pikirku. Aku pun menggunakan kesempatan itu untuk membenarkan
posisiku juniorku, agak gak terlalu keliatan sama Eliif. Tak lama kemudian Eliif keluar
dari kamar mandi.

“kalo mau mandi silahkan Liif…itu ada handuk satu lagi yang tidak aku pakai” Tawarku.
“makasih mas…nanti aja mandi dirumah”
“ada air panasnya kok Liif, gak perlu takut kedinginan dan kalo dah mandi kan ntar dirumah
gak perlu mandi lagi” bujukku
“gak usah mas” tolaknya sambil dia duduk lagi di pinggir ranjang sambil kembeli meliat
laptop yang td posisinya di cerita seru.
“serius amat Liif…emang lagi liat apa sih?” kataku sambil duduk di samping dia agak
kebelakang
“ini lho…cerita yang td”
“awas Liif…kalo baca cerita itu, aku gak nangung resikonya lho ya…”candaku
“ahhh…mas ini bisa saja” katanya kemudian.

Tapi kalau aku liat Eliif duduknya sudah agak gelisah..hmmm..udah horny kali dia. Tapi aku
gak baru buru-buru, jadi aku tahan aja. Slowly man…

“mau liat film yang di download td Liif ? video pendek seh, tapi ada banyak kok”
“wahhh…koleksi mas banyak juga ya….”

Akhirnya aku maju sedikit untuk membuka folder tempat penyimpanan file-file videoku.
Akhirnya dibukalah video lokal yang berdurasi sekitar 12 menit. Lumayan hot permainannya,
dan kayaknya Eliif udah horny tuh.

“Liif….” Panggilku pelan
“hhmmm….” Gumamnya sambil matanya tidak lepas dr layar laptop
“serius amat ngeliatnya Liif… tidak ada jawaban lagi dari Eliif.
“Liiifff….” Panggilku sambil memegak pundaknya dari belakang dan aku usap-usap pundak
sampai lehernya, aku maju lagi duduknya sehingga hampir berhimpitan dengan dia, tapi tetap
kujaga agar Penisku yang dah bangun tidak terkena badannya. Kurasakan nafasnya juga mulai
memburu, dan aku yakin dia udah terangLiifg hebat.

“Liif…..aku horny lho liat film itu dan lebih horny lagi karena liat kamu disini” akhirnya
aku beranikan memeluk dia dari belakang, aku peluk di sekitar perutnya dan aku atur posisi
dudukku agar Penisku bisa menempel di pantatnya. Dan aku yakin dia merasakan itu, krn aku
gak pakai CD. Aku ciumin dari belakang lehernya yang terbuka.

“oohh….” Desahnya sambil kepalanya mendongak ke atas. Aku ciumin terus leher samping dan
telinganya, sambil tanganku tetap memeluk dan mengusap-usap perutnya dari belakang.

“oohhh… mass…geli mas…”

Kuciumin terus leher dan telinganya bergantian, tidak ketinggalan tanganku naik ke dadanya
dan kuremas-remas pelan toketnya dari luar baju.

“aaahhh…geli masss…”

Merasa gak nyaman karena masih ada bh nya, maka tangankumasuk ke dalam bajunya dan ke
belakang untuk membuka kaitan bh nya. Dan setelah kaitannya lepas, maka segera tangaku
kembali menuju ke dadanya lagi untuk meremas-remas toketnya dan memilin putingnya yang dah
tegang, tapi masih dengan kaos dan bh yang masih menempel di badannya.

“aaaahhh…enak mas…” sambill tanganya ke belakang menuju ke k0nt0lku dan diremas-remasnya
dari luar. Akupun merasa keenakan setelah Penisku diremas dia. Dan semakin semangat aku
mengusap-usap dan memilin putting susunya. Akhirnya aku angkat kaosnya dan aku lepaskan
sekalian bh nya. Dan aku balikkan badan Eliif, sehingga sekarang nampaklah toket yang
kenyal dan kencang ada di depanku.Cerita Sex Terbaru

Tanpa menungu lama, mulutku segera mengecup toketnya dan langsung menghisap putingnya.
Eliif tambah keenakan dan desahannya tambah hot saja.

“Oohhh…sssshhhh….enak masss”
 


Aku teruskan menghisap dan menggigit-gigit pelan putingnya. Dan nampaknya Eliif juga tidak
mau diam, tangannya masuk ke dalam celana karetku dan langsung menangkap Penisku yang
sudah menegang dan mengeluarkan cairan licin di ujungnya. Di kocok-kocok pelan oleh tangan
mungil Eliif. Enak bangetttt…

Sembari mulutku menghisap tetek Eliif, tanganku juga tidak tinggal diam, aku elus-elus
punggung dan perutnya di sekitar pusar, sampai akhirnya aku lepaskan celana jeansnya.
Eliif diam saja, malah mengangkat pantatnya sehingga memudahkan ku untuk melepaskan
celananya. Sementara celanaku sendiri udah di perolot Eliif dari tadi. Sehingga posisi
sekarang adalah Eliif hanya mengenakan celana dalam saja, dan aku hanya mengenakan kaos
saja,.

“Oohh…enak banget Liif kocokan kamu” racauku setelah lepas dr teteknya.

Kuciumin bibirnya yg tipis itu. hmmm….lembut sekali bibirnya. Eliif tetap mengocok pelan
Penisku dan tak lama kemudian dilepaskannya ciumannya dan kepalanya ke bawah. Wahh…
kayaknya dia mau karaoke neh.. dan ternyata tebakanku benar, gak lama kemudian kuliat
Penisku dimasukkan ke mulutnya yang mungil dan kurasakan kehangatan di Penisku.
Dijilatinya lubang kecilku.

“aaahhhh…..enak Liif. Nikmat banget. Oohh…

Mendengar desahannku, Eliif tambah semangat dalam blow job, dikeluar masukkan Penisku ke
di mulutnya, dijilatin dan disedotnya lalu di ciumin sampe pangkalnya, dan buah zakarku
pun tak luput dari ciuman dan sedotan mulutnya. Jago juga neh anak.

Gak lama kemudian aku merasakan gak kuat lagi neh kalo diteruskan seperti ini, maka aku
tarik Penisku dari mulutnya, supaya jangan sampe muncrat maksudnya. Tapi Eliif tetap tidak
mau melepaskannya.

“ohhh…Liifn….udah Liif.. nanti aku muncrat lho..”

“gak pa-pa mas, keluarin aja mas. Eliif pengen mas keluar di mulut Liiftti, nanti Eliif
isep waktu keluar. Mau kan mas ?”
akhirnya aku biarkan aja dia teruskan pekerjaannya, sambil aku nikmati kuluman dan
sedotannya. Memang enakkkk banget. Dan betul aja…gak lama kemudian aku rasa ada yang mau
meledak dari dalam Penisku.

“oohhh…Liif..aku gak kuat Liif…. Aku mau keluar…aahh…sssshhhh…”
Mendengar racauanku, Eliif tambah semangat dan tambah cepat dalammengulum Penisku,
sehingga akhirnya “aaaaahhhhh……Eliifiii….”

Kutembakkan peluruku didalam mulut Eliif dan ada sekitar 8 tembakan bersarang disarang.
Dan benar saja, ternyata yanti langsung menyedotnya. Uuhhh…ngilu men. Udah muncrat,pake
disedot lagi. Akhirnya maniku ditelan abis oleh Eliif.. dan setelah yakin gak ada mani
yang tersisa, Eliif pun melepaskan Penisku yang sudah tidak sekeras tadi.

“Liifn…enak banget sedotan kamu, aku jadi kalah neh. Sekarang gantian ya Liif.. aku akan
puasin kamu” kataku setelah rebahan di ranjang.
“gak usah mas… sudah malam mas, aku harus pulang…lagipula aku juga lagi dapat tamu kok”
katanya

What?? Tenyata benar…aku liat Eliif pake pembalut di balik cd nya itu. aku yang tadi dah
keburu konak, sampai gak memperhatikan keberadaan pembalut itu. tapi yang penting aku dah
bisa menyemprotkan maniku ke mulut dia. Dah ngerasa enak juga kok.

“wahh..aku gak tau Liif kalo kamu lagi mens. Tp jujur aja, permainan kamu hot banget. Aku
utang ya Liif sama kamu. Nanti aku akan puasin kamu. Mens kamu selesai kapan Liif ?”
“Aku bersih hari senin mas, krn mensnya baru dapat kmrn sih. Makanya td ke kamar mandi
buat ganti pembalut mas”
“wahhh…kalo senin aku dah balik ke palembang Liif”
“gak pa-pa kok mas”
“hhmmm…kalo bulan depan gimana Liif ? karena aku ke lampung tiap bulan Liif. Boleh ya
Liif?” pintaku
“iya mas..bulan depan liat aja nanti. Kalo mas datang ke lampung, datang aja ke tempat
Eliif ya”
“pasti Liif….dan ntar kamu nginep aja ya Liif sama aku”
“Ehhh…boleh minta nomer hape kamu gak Liif ?”
“Gak usah mas….ntar kalo mas ke lampung lagi, cari aja Eliif di BATA.”

Akhirnya kita bersih-bersih di kamar mandi. Dan setelah itu aku antar Eliif ke bawah, krn
dia harus pulang. Dan akupun segera kembali ke kamar dengan perasaan bahagia. Dan kondom
yang aku beli di apotik di dekat hotel akhirnya tidak jadi terpakai. Terimakasih ya Eliif,
bulan depan aku akan kembali lagi untuk kamu. Tunggu saja !!


Klik Juga : Kumpulan Foto Seksi Cewek Asia 

 Agen Judi Online Terpercaya

Bersetubuh Dengan Perawan Desa

CERITA SEX - Pergaulan dikota yang membuatku menjadi liar hingga sampai-sampai aku bisa mengenal yang
namanya berhubungan Sex. Berawal dari teman-temanku yang cerita tentang betapa nikmatnya
melakukan hubungan Sex dengan seorang wanita, nikmatnya mencium memek perawan, nikmatnya
penis dikulum sampai ngecrot, dan lain-lain masih banyak lagi teman-temanku bercerita
kepadaku. namun selama ini aku hanya bisa melihat video porno saja dan melampiaskannya
saja dikamar sambil mengocok penisku sendiri.


 Hingga akhirnya aku bisa merasakan benar apa yang dikatakan teman-temanku, kalau ngentot seorang gadis perawan itu sangat nikmat
sekali.Sebut saja bi minah, pembantu yang sudah tua dan sudah lama bekerja sebagai
pembantu dirumahku. Bahkan bapak dan ibuku sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri.
Suatu ketika bi minah minta ijin kepada bapak dan ibuku untuk untuk pulang kedesanya,
karena adiknya yang didesa sedang sakit dan bi minah harus merawatnya, jadi dia harus
pulang. Namun bi minah tidak pulang begitu saja, sebelum bi minah pulang, bi minah
menyuruh anak perempuannya untuk datang kerumahku untuk menggantikan pekerjaannya selagi
bi minah pulang.
Anak bi minah ini masih sangat muda sekali, umurnya masih belasan tahun. Sebut saja
namanya aryani, panggilannya yani. Meskipun dia berasal dari desa, namun dia memiliki
kulitan seperti orang kota yang perawatan. Dia memiliki kulit putih bersih, serta badannya
langsing bagus, aku dapat melihatnya kemolekan tubuh aryani dibalik baju desa yang
dipakainya. Setelah seminggu aryani tinggal dirumahku, aku semakin akrab dengannya karena
pada saat itu aku sedang liburan sekolah, makanya aku sering dirumah, toh juga ada
pemandangan yang enak dirumah. Kalau pekerjaan aryani sudah selesai semua kami sering
ngobrol banyak ngalor ngidul kayak sudah kenal lama.
Hingga akhirnya suatu pagi bapak dan ibuku bilang kepadaku untuk jaga rumah karena bapak
dan ibuku ingin pergi ketempat saudara dan pulangnya larut malam. Bapak dan ibuku juga
berpesan kepada aryani untuk melayani semua yang aku inginkan karena kebiasaanku pada
ibunya aryani juga begitu, aryani pun mengangguk ketika mendengar pesan dari ibuku. Aku
pun sangat senang sekali, karena dengan aryani melayaniku aku akan bisa menggodanya dengan
bebas, dan aku akan berusaha membuktikan apa benar yang dikatakan teman-temanku tentang
nikmatnya berhubungan Sex.


Agen Judi Online Terpercaya
 

Setelah ibuku pergi, aku langsung memanggil aryani.
“Yani, sini temenin aku ngobrol sambil aku makan, ” kataku ketika melihat Aryani
melintas. “Kamu sekolah kelas berapa Yan ?

“SMP kelas 3, mas. Tapi tidak tahu tahun depan apa bisa melanjutkan ke SMA, ” katanya
polos.

“Di kampung sudah punya pacar apa belum ? Atau apa malah sudah dilamar ? ” tanyaku lagi.

“Belum mas, sungguh !” jawab Aryani. “Kalau mas sendiri, pasti sudah punya pacar ya ?”

“Gadis kota mana mau sama aku, Ya ? ” kataku mulai mengeluarkan rayuan gombal. “Lagipula
aku sukanya gadis yang masih polos seperti kamu.

“Ah mas, bisa saja, ” katanya malu-malu, “Aku kan cuma anak seorang pembantu. “

“Yan, aku sudah selesai makan. Nanti setelah beres-beres kamu temenin aku ke ruang atas
ya. Soalnya aku kesepian, bapak dan ibu baru pulang malam hari, ” kataku sambil bergegas
naik ke lantai atas sambil mikir gimana ya bisa ngadalin si Aryani.
Kutunggu-tunggu Aryani tidak naik-naik ke lantai atas. Akhirnya dia datang juga, rupanya
habis mandi, karena tercium wangi sabun luks. Segera kusuruh ia duduk menemaniku nonton
VCD. Sengaja kuputar film pinjeman temanku yang biasanya kuputar kalau bapak/ ibu tidak di
rumah. Kupilih yang tidak terlalu vulgar, supaya Aryani jangan sampai kaget melihatnya.
Adegan yang ada paling cuma percintaan sampai di ranjang tanpa memperlihatkan dengan
detail.
Rupanya adegan-adegan itu membuat Aryani terpengaruh juga, duduknya jadi tidak bisa diam.
“Mas. sudah ya nontonnya, aku mau ke bawah, ” katanya.
“Tunggu dulu, Yan, aku mau ngomong, ” kataku yang telah dapat ide untuk menjeratnya, “Kamu
takut tidak bisa melanjutkan sekolah apa karena biaya ? Kalau cuma itu, soal sepele, aku
akan membantumu, asal …”

“Asal apa mas, ” katanya bersemangat.

“Asal kamu mau membantu aku juga, ” kataku sambil pindah ke dekatnya. Segera kuraih
tangannya, kupeluk dan kucium bibirnya. Aryani sangat kaget dan segera berontak sambil
menangis.

“Yani, kamu pikir aku akan memperkosamu ? ” kataku lembut. “Aku cuma mau supaya kamu
bersedia menjadi pacarku. “
Ia membelalak tidak percaya. Sebelum ia sempat mngucapkan apa-apa kuserbu lagi, tapi kali
dengan lebih lembut kukecup keningnya, lalu bibirnya. Kugigit telinganya, dan kuciumi
lehernya. Aryani terengah-engah terbawa kenikmatan yang belum pernah dialami sebelumnya.
Ingin rasanya segera kurebahkan dan kutiduri, tapi akal sehatku mengatakan jangan
terburu-buru. Menikmati kopi panas harus ditiup-tiup dulu sebelum direguk. Kalau langsung
bisa lidah terbakar dan akhirnya malah tidak dapat apa-apa.
Perlahan-lahan dari menciumi lehernya aku turun ke bagian atas dadanya, dan kubuka kancing
dasternya dari belakang tanpa setahunya. Tetapi ketika akan kuturnkan dasternya ia
tersadar dan mau protes. Segera kubuka baju kaos t-shirt ku sambil mengatakan udara sangat
panas. Ia tersipu melihat dadaku yang bidang, hasil rajin fitness.
“Yan kamu curang sudah lihat dadaku, sekarang biar impas aku juga mau lihat kamu punya
dong. “

“Ah jangan mas, malu, ” katanya sambil memegang erat bagian depan dasternya.
“Bajunya doang yang dibuka, Yan. kalau malu behanya nggak usah, ” kataku sambil
menyerbunya lagi dengan ciuman. Yani tergagap dan kurang siap dengan serbuanku sehingga
aku berhasil membuka dasternya. Segera kuciumi bagian seputar payudaranya yang masih
tertutup beha berwarna hitam.
“Aduh mas, mhm, enak sekali, ” katanya sambil menggelinjang. Tanganku pun bergerilya
membuka pengait behanya.

Tetapi ketika kulepaskan ciumanku karena hendak membuka behanya ia kembali tersadar dan
protes.
“lho mas janjinya behanya tidak dibuka”
Tanpa menjawab segera kuserbu payudaranya yang tidak besar tetapi sangat indah bentuknya,
dengan puting yang kecil berwarna coklat muda. Kukulum payudara kanannya sambil kuemut-
emut. Ia tidak dapat berkata-kata tetapi menjerit-jerit keenakan. Terdengar alunan suara
erangan yang indah, ” mph, ehm, ahhh, ‘ dari bibirnya yang mungil. Jemariku segera mulai
menjelajah selangkangannya yang masih tertutup celana dalam yang juga berwarna hitam.
Rupanya hebat sekali rangsangan demi rangsangan yang Ayryani terima sehingga mulai keluar
cairan dari Memeknya yang membasahi celana dalamnya.
“Oh mas, oh mas, eemmmph, enak sekali, ” lenguhnya. Tanpa disadarinya jariku sudah
menyelinap ke balik celana dalamnya dan mulai menari-nari di celah kewanitaannya. Jariku
berhasil menyentuh klitorisnya dan terus kuputar-putar, membuatnya badannya gemetaran
merasakan kenikmatan yang amat sangat. Sengaja tidak kucolok, karena itu bukan bagian
jariku tetapi adik kecilku nanti.

“Ahhh !” jerit Aryani, dibarengi tubuhnya yang mengejang. Rupanya ia sudah mencapai
klimaksnya. Tak lama tubuhnya melemas, setelah mengalami kenikmatan pertama kali dalam
hidupnya. Ia terbaring di sofa dengan setengah telanjang, hanya sebuah celana dalam yang
menutupi tubuhnya.
Segera aku berdiri dan melepaskan celana panjang serta celana dalamku, pikirku ia masih
lemas, pasti tidak akan banyak protes.

“Lho mas, kok mas telanjang. Jangan mas, jangan sampai terlalu jauh, ” katanya sambil
berusaha untuk duduk. “Cerita Sex Terbaru

“Yan, kamu itu curang sekali. Kamu sudah merasakan kenikmatan, aku belum. kamu sudah
melihat seluruh tubuhku, aku cuma bagian atas saja, ” kataku sambil secepat kilat menarik
celana dalamnya.

“Mas, jangan ! ” protesnya sambil mau memertahankan celana dalamnya, tetapi ternyata kalah
tangkas dengan kecepatan tanganku yang berhasil melolosi celana dalamnya dari kedua
kakinya. Terlihatlah pemandangan indah yang baru pertama kali kulihat langsung. Memeknya
masih terkatup, dan baru ditumbuhi sedikit bulu-bulu jarang. Adik kecilku langsung
membesar dan mengeras.
Segera kuciumi bibirnya kembali dan kulumat payudaranya. Aryani kembali terangsang. Lalu
sambil kuciumi lehernya Kunaiki tubuhnya. Kubuka kedua kakinya dengan kedua kakiku, “mas,
jangan, oh !” katanya. Tetapi tanpa memperdulikan protesnya kulumat bibirnya agar tidak
dapat bersuara. Perlahan-lahan torpedoku mulai mencari sasarannya. Ah, ternyata susah
sekali memasukkan burung peliaraanku ke sangkarnya yang baru. Bolak-balik meleset dari
sasarannya. Aku tidak tahu pasti di mana letaknya sang lubang kenikmatan.
“Mas, jangan, aku masih perawan, ” protes Aryani ketika berhasil melepaskan bibirnya dari
ciumanku.

“Jangan takut sayang, aku cuma gesek-gesek di luar saja, ” kataku ngegombal sambil
memegang torpedo dan mengarahkannya ke celah yang sangat sempit.
Ketika tepat di depan gua kewanitaannya, kutempelkan dan kusegesk-gesek sambil juga
kuputar-putar di dinding luar Memeknya. “Mas, mas, mphm, oh, uenak sekali, ” katanya penuh
kenikmatan. Kurasakan cairan pelumasnya mulai keluar kembali dan membasahi helmku.


Lalu mulai kepala helmku sedikit demi sedikit kumasukkan ke dalam Memeknya dengan
menyodoknya perlahan-lahan, “Aw mas, sakit ! Tadi katanya tidak akan dimasukkan, ” protes
Aryani, ketika kepala helmku mulai agak masuk. “Nggak kok, ini masih di luar. Udah nggak
usah protes, nikmatin aja, Yan !” kataku setengah berbohong sambil terus bekerja.Cerita Sex Terbaru
Sempit sekali lubangnya si Yani, sehingga susah bagiku untuk memasukkan torpoedoku
seluruhnya. Wah kalau begini terus, jangan-jangan si otong sudah muntah duluan di luar,
pikirku. Sambil sedikit demi sedikit memaju-mundurkan torpedoku, kugigiti telinganya
dengan gigitan kecil-kecil. Tiba-tiba kugigit telinganya agak keras, Yani terpekik, “Aw !”
Saat itu dengan sekuat tenagaku kusodok torpedoku yang berhasil tenggelam semuanya di
Memeknya Aryani.
Gerakan pantatku semakin menggila memaju-mundurkan torpedoku di dalam Memek Aryani. Tetapi
tidak kutarik sampai kelaut, takut susah lagi memasukkannya. Rupanya rasa sakit yang
dialami Aryani tergantikan dengan rasa nikmat. Yang keluar dari bibir mungilnya hanyalah
suara ah, uh, ah, uh setiap kali ku maju mundurkan torpedoku, menandakan ia sangat
menikmati pengalaman baru ini.
  


Torpedoku semakin menegang. Keringat bercucuran dari tubuhku, Akupun melngalami kenikmatan
yang selama ini hanya kuimpikan. Sekitar selangkanganku terasa ngilu. Rupanya aku sudah
mendekati klimaks. Gerakan pantatku semakin cepat, terasa jepitan Memek perawan desa ini
semakin kencang juga. Empuk sekali rasanya setiap kali torpedoku terbenam di dalamnya.
Terasa hampir meledak torpedoku, siap memuntahkan lahar panasnya ke dalam surga kenikmatan
Aryani. Dengan sekuat tenaga kubenamkan torpedoku sedalam-dalamnya dan croooot, croooot,
crooot ! Air maniku muncrat ke dalam rahim Aryani, Terdengar lenguhan panjang dari bibir
mungil Aryani. Rupanya kami mencapai orgasme bersamaan. Tubuhkupun jatuh terbaring di atas
tubuhnya penuh dengan kenikmatan. Kami berdua terbaring tak berdaya. Tubuh lemas, tetapi
masih terasa kenikmatan yang sampai ke ubun-bubun.


Klik Juga - Kumpulan Foto Seksi Cewek Asia
 

SUSTER SANGE

CERITA SEX - Suatu siang di jalan Dharma Wangsa ke arah campus Airlangga sedang terjadi keributan, ngga’ jelas siapa lawan siapa… saat itu aku melintas dengan BMW M50ku sendirian dan sedang asyik dengerin radio Suara Surabaya… cuek saja saat melintasi perkelahian itu sambil sedikit menoleh ke arah seorang laki-laki yang sedang dikeroyok 4 orang lawannya… dia dikejar habis-habisan dan mencoba menerobos kerumunan penonton untuk mencari selamat.


Agen Judi Online Terpercaya  

Terbelalak mataku begitu sadar siapa lelaki yang sedang dikerjar tersebut… ternyata dia Kakak temanku… namanya Dendi. Yang gak’ jelas kenapa dia ada di sana dan dikeroyok orang segala, tapi aku sudah tidak sempat berpikir lebih jauh… segera saja aku pinggirkan kendaraanku dan aku turun untuk membantunya.
Aku tarik 2 orang yang sedang memukulnya karena Dendi sudah jatuh terduduk dan dihajar berempat… sekarang Dendi mengurus 2 orang dan aku 2 orang… memang masih tidak seiimbang… dalam perkelahianku aku berhasil menangkap satu dari lawanku dan aku jepit kepalanya dengan lengan kiriku sedang lengan kananku aku gunakan untuk menghajarnya… sementara aku berusaha menggunakan kakiku untuk melawan yang satunya lagi.

aku tak sempat lihat apa yang dilakukan Dendi… waktu seakan sudah tidak dapat dihitung lagi demikian cepatnya sampai hal terakhir yang masih aku ingat adalah aku merasakan perih di pinggang kanan belakangku… dan saat kutengok ternyata aku ditusuk dengan sebilah belati dari belakang oleh entah siapa… sambil menahan sakit aku merenggangkan jepitanku pada korbanku dan berusaha melakukan tendangan memutar… sasaranku adalah lawan yang di depanku.

Namun pada saat melakukan tendangan memutar sambil melayang… tiba-tiba aku melihat ayunan stcik soft ball ke arah kakiku yang terjulur… ngga’ ampun lagi aku jatuh terjerembab dan gagal melancarkan tentangan mautku… sesampainya aku di tanah dengan agak tertelungkup aku merasakan pukulan bertubi-tubi… mungkin lebih dari 3 orang yang menghajarku. Terakir kali kuingat aku merasakan beberapa kali tusukan sampai akhirnya aku sadar sudah berada di rumah sakit.

Aku tidak jelas berada di rumah sakit mana yang pasti berisik sekali dan ruangannya panas… dalam ruangan tersebut ada beberapa ranjang… pada saat aku berusaha untuk melihat bagian bawahku yang terluka aku masih merasakan nyeri pada bagian perutku dan kaki kananku serasa gatal dan sedikit kebal ( mati rasa )… aku coba untuk geser kakiku ternyata berat sekali dan kaku. Kemudian aku paksakan untuk tidur.

Sore itu aku dijenguk oleh Dian adik Dendi… Dian ini teman kuliahku… dia datang bersama dengan Lolly adiknya yang di SMA… katanya habis jenguk Dendi dan Dendi ada di ruang sebelah.

” Makasih ya Joss… kalo ngga’ ada kamu kali Dendi sudah… ” katanya sambil menitikkan air mata…
” Sudahlah… semua ini sudah berlalu… tapi kalo boleh aku tau kenapa Dendi sampe dikeroyok gitu ?” tanyaku penasaran. ”

Biasa gara-gara cewek… mereka goda cewek Airlangga dan cowoknya marah makanya dikeroyok… emang sich bukan semua yang ngeroyok itu anak Airlangga sebagian kebetulan musuh Dendi dari SMA, sialnya Dendi saja ketemu lagi dan suasananya kaya’ gitu… jadi dech di dihajar rame-rame” jawab Lolly.

“Kak Jossy yang luka apanya saja ?” tanya Lolly.
“Tau nih… rasanya ngga’ keruan ” jawabku… ” Lihat aja sendiri… soalnya aku ngga’ bisa gerak banyak… kamu angkat selimutnya sekalian aku juga mo tau ” lanjutku pada Lolly.
“Permisi ya Kak” kata Lolly langsung sambil membuka selimutku ( hanya diangkat saja ).

Sesaat dia pandangi luka-lukaku dan mungkin karena banyak luka sehingga dia sampe bengong gitu… dan pas aku lihat pinggangku dibalut sampe pinggul dan masih tembus oleh darah… di bawahnya lagi aku melihat…. ya ampun pantes ni anak singkong bengong… meriamku tidak terbungkus apa-apa dan yang seremnya kepalanya yang gede kelihatan menarik sekali… seperti perkedel. Sesaat kemudian aku masih sempat melihat kaki kananku digips… mungkin patah kena stick soft ball.

Lolly menutup kembali selimut tadi dan Dian tidak sempat melihat lukaku karena dia sibuk nangis… hatinya memang lemah… sepertinya dia melankolis sejati.


“Lolly sini aku mo bilangin kamu ” kataku…

Lollypun menunduk mendekatkan telinganya ke mulutku.

“Jangan bilang sama Dian soal apa yang kamu lihat barusan… kamu suka ngga’ ?” kataku berbisik.
“Serem ” bisiknya bales.
” Dian… kamu jangan lihat lukaku… nanti kamu makin ngga’ kuat lagi nahan nangis… ” kataku.
” Tapi paling tidak aku mo tau… boleh aku raba ? ” tanyanya…
” Silahkan… pelan-pelan ya… masih belum kering lukanya. ” jawabku.

Dian pun memasukkan tangannya ke balik selimut… dan mulai meraba dari dada… ke perut… di situ dia merasakan ada balutan… digesernya ke kanan kiri… terus ke bawahan dikit…

” Kok perbannya sampe gini… lukanya kaya’ apa ? ”
” Wah aku sendiri belum jelas… ” aku jawab pertanyaan Dian.

Turun lagi tangannya ke pinggul kanan… kena kulitku… terus ke tengah… kena meriamku… dia raba setengah menggenggam… untuk meyakinkan apa yang tersentuh tangannya… tersentak dan dia menarik tangannya sedikit sambil melepas pengangannya pada meriamku…

“Sorry… ngga’ tau…. ”
” Ngga’ apa-apa kok… malah enak kalo sekalian dipijitin… soalnya badanku sakit semua… ” kataku nakal.
“Nah…. Kak Dian pegang anunya Kak Joss ya ? ” goda Lolly… Merah wajah Dian ditembak gitu.
Dian terus saja meraba sampe pada kaki kananku dan dia menemukan gips… ” Lho… kok digips ?”
” Iya patah tulangnya kali ” jawabku asal untuk menenangkan pikirannya…

Dian selesai merabaiku… tapi tampak sekali dia masih kepikiran soal sentuhan pada meriam tadi… dan sesekali matanya masih melirik ke sekitar meriamku… sedang aku juga sedang menikmati dan membayangkan ulang kejadian barusan… Flash back lah. Tanpa sadar tiba-tiba meriamku meradang dan mulai bangun sehingga tampak pada selimut tipis kalo ada sesuatu perkembangan di sana.
“Kak Joss… anunya bangun ” bisik Dian padaku sambil dia ambil selimut lain untuk menutupnya… tapi tangannya berhenti dan diam di atasnya… ” “Supaya Lolly ngga’ ngelihat ” bisiknya lagi. Aku cuman bisa mengangguk… aku sadar ujung penisku masih dapat menggapai telapaknya… aku coba kejang-kejangkan penisku dan Dian seperti merasa dicolek-coleh tangannya. “Mit… kamu pamit sama Mas Dendi dech… kita bentar lagi pulang dan biar mereka istirahat… ” kata Dian… dan Lollypun melangkah keluar ruangan… ” “Kak Joss…. nakal sekali anunya ya ” bisik Dian… aku balas dengan ciuman di pipinya.

“Dian… tolongin donk… diurut-urut itunya… biar lupa sakitnya… ” pintaku…
“Iya dech… ” jawab Dian langsung mengurut meriamku… dari luar selimut… biar ngga’ nyolok dengan pasien lain… walaupun antara ranjang ada penyekatnya…
“Ian… dari dalem aja langsung… biar cepetan…. ” pintaku karena merasa tanggung dan waktunya mepet sekali dia mo pulang.

Dian menuruti permintaanku dengan memeriksa sekitar lebih dulu… terus tangannya dimasukkan dalam selimutku langsung meremas meriamku… dielusnya batangku dan sesekali bijinya… dikocoknya… lembut sekali… wah gila rasanya… lama juga Dian memainkan meriamku… sampe aku ngga’ tahan lagi dan crrooottt….. crot…. ccrrroooo..tttt…. beberapa kali keluar…

Tiba-tiba Lolly datang dan buru-buru Dian tarik tangannya dari balik selimut… sedikt kena spermaku telapak tangan Dian… dia goserkan pada sisi ranjang untuk mengelapnya…

” Sudah Kak Joss… aku sama Lolly mo pulang…. ” pamit Dian… ” Sudah keluar khan… ” bisiknya pada telingaku… cup… pipiku diciumnya… ” Cepet sembuhnya… besok aku tengok lagi ” Dia sengaja menciumku untuk menyamarkan bisikannya yang terakhir.
“Eh… kalo bisa bilangin susternya aku minta pindah kelas satu donk… di sini gerah ” pintaku pada mereka.

Merekapun keluar kamar dan melambaikan tangan… satu jam kemudian aku dipindahkan ke tempat yang lebih bagus… ada ACnya dan ranjangnya ada dua. Tapi ranjang sebelah kosong. Posisi kamarku agak jauh dari pos jaga suster perawat… itu aku tau saat aku didorong dengan ranjang beroda.

“Habis gini mandi ya ” kata suster perawat sehabis mendorongku…

Tidak lama kemudian dia sudah balik dengan ember dan lap handuk… dia taruh ember itu di meja kecil samping ranjangku dan mulai menyingkap selimutku serta melipatnya dekat kakiku. terbuka sudah seluruh tubuhku… pas dia lihat sekita meriamku terkejut dia… ada dua hal yang mengagetkannya…

Yang pertama adalah ukuran meriam serta kepalanya yang di luar normal… besar sekali… Dan yang kedua ada hasil kerjaan Dian… spermaku masih berantakan tanpa sempat dibersihkan… walaupun sebagian menempel di selimut… tapi bekasnya yang mengering di badanku masih jelas terlihat.

“Kok… kayaknya habis orgasme ya ? ” tanyanya. Lalu tanpa tunggu aju jawab dia ambil wash lap dan sabun…
“Sus… jangan pake wash lap… geli… saya ngga’ biasa ” kataku.

Suster itu mulai dengan tanganku… dibasuh dan disabunnya… usapannya lembut sekali… sambil dimandiin aku pandangi wajahnya… dadanya… cukup gede kalo aku lihat… orangnya agak putih… tangannya lembut. Selesai dengan yang kiri sekarang ganti tangan kananku… dan seterusnya ke leher dan dadaku… terus diusapnya… sapuan telapak tangannya lembut aku rasakan dan akupun memejamkan mata untuk lebih menikmati sentuhannya.

Sampe juga akhirnya pada meriamku… dipegangnya dengan lembut…. ditambah sabun… digosok batangnya… bijinya… kembali ke batangnya… dan aku ngga’ kuat untuk menahan supaya tetap lemas… akhirnya berdiri juga… pertama setengah tiang lama-lama juga akhirnya penuh… keras…. dia bersihkan juga sekitar kepala meriamku sambil berkata lirih

“Ini kepalanya besar sekali… baru kali ini saya lihat kaya’ gini besarnya”
“Sus… enak dimandiin gini… ” kataku memancing.

Dia diam saja tapi yang jelas dia mulai mengocok dan memainkan batangku… kaya’nya dia suka dengan ukurannya yang menakjubkan…
“Enak Mas… kalo diginikan ? ” tanyanya dengan lirikan nakal.

“Ssshh… iya terusin ya Sus… sampe keluar… ” kataku sambil menahan rasa nikmat yang ngga’ ketulungan… tangan kirinnya mengambil air dan membilas meriamku… kemudian disekanya dengan tangan kanannya… kenapa kok diseka pikirku… tapi aku diam saja… mengikuti apa yang mau dia lakukan… pokoknya jangan berhenti sampe sini aja… pusing nanti…

Dia dekatkan kepalanya… dan dijulurkan lidahnya… kepala meriamku dijilatnya perlahan… dan lidahnya mengitari kepala meriamku… sejuta rasanya… wow… enak sekali… lalu dikulumnya meriamku… aku lihat mulutnya sampe penuh rasanya dan belum seluruhnya tenggelam dalam mulutnya yang mungil… bibirnya yang tipis terayun keluar masuk saat menghisap maju mundur.Cerita Sex Terbaru

Lama juga aku diisep suster jaga ini… sampe akhirnya aku ngga’ tahan lagi dan crooott…. crooott… nikmat sekali. Spermaku tumpah dalam rongga mulutnya dan ditelannya habis… sisa pada ujung meriamkupun dijilat serta dihisapnya habis…

“Sudah sekarang dilanjutkan mandinya ya… ” kata suster itu dan dia melanjutkan memandikan kaki kiriku setelah sebelumnya mencuci bersih meriamku… badanku dibaliknya… dan dimandikan pula sisi belakang badanku.

Selesai acara mandi….

“Nanti malam saya ke sini lagi nanti saya temenin… ” katanya sambil membereskan barang-barangnya. terakhir sebelum keluar kamar dia sempat menciumku… pas di bibir… hangat sekali.

“Nanti malam saya kasih yang lebih hebat ” begitu katanya.

Akupun berusaha untuk tidur… nikmat sekali sore ini dua kali keluar… dibantu dua cewek yang berbeda… ini mungkin ganjaran dari menolong teman… gitu hiburku dalam hati… sambil memikirkan apa yang akan kudapat malam nanti akupun tertidur lelap sekali.

Tiba-tiba aku dibangunkan oleh suster yang tadi lagi… tapi aku belum sempat menyanyakan namanya… baru setelah dia mo keluar kamar selesai meletakkan makananku dan membangunkanku… namanya Anna. Cara dia membangunkanku cukup aneh… rasanya suster di manapun tidak akan melakukan dengan cara ini… dia remas-remas meriamku… sambil digosoknya lembut sampe aku bangun dari tidurku.

Langsung aku selesaikan makanku dengan susah payah… akhirnya selesai juga… lalu aku tekan bel… dan tak lama kemudian datang suster yang lain… aku minta dia nyalakan TV di atas dan mengakat makananku. Aku nonton acara-acara TV yang membosankan dan juga semua berita yang ditayangkan… tanpa konsentrasi sedikitpun.

Sekitar jam 9 malam suster Wiwik datang untuk mengobati lukaku dan mengganti perban… pada saat dia melihat meriamkupun dia takjub.

“Ngga’ salah apa yang diomongkan temen-temen di ruang jaga ” demikian komentarnya.
“Kenapa Sus ? ” tanyaku ngga’ jelas.
“Oo… itu tadi teman-teman bilang kalo pasien yang dirawat di kamar 26 itu kepalanya besar sekali. ” jawabnya.

Setelah selesai dengan mengobati lukaku dan dia akan tinggalkan ruangan… sebelum membetulkan selimutku dia sempatkan mengelus kepala meriamku.

” Hmmm… gimana ya rasanya ? ” gumamnya tanya meminta jawaban.

Dan akupun hanya senyum saja. Wah suster di sini gila semua ya pikirku… soalnya aku baru kenal dua orang dan dua-duanya suka sama meriamku… minimal tertarik… dan lagian ada promosi gratis di ruang jaga suster kalo ada pasien dengan kepala meriam super besar… promosi yang menguntungkan… semoga ada yang terjerat ingin mencoba… selama aku masih dirawat di sini.

Jam 10an kira-kira aku mulai tertidur… aku mimpi indah sekali dalam tidurku… karena sebelum tidur tadi otakku sempat berpikir jorok. Aku merasakan hangat sekali pada bagian selangkanganku… tepatnya pada bagian meriamku… sampe aku terbangun ternyata… suster Anna sedang menghisap meriamku… kali ini entah jam berapa ? Dengan bermalas-malasan aku nikmat terus hisapannya… dan aku mulai ikut aktif dengan meraba dadanya… suatu lokasi yang aku anggap paling dekat dengan jangkauanku. Aku buka kanding atasnya dua kancing… aku rogoh dadanya di balik BH putihnya… aku dapati segumpal daging hangat yang kenyal… kuselusuri… sambil meremas-remas kecil.. sampe juga pada putingnya… aku pilin putingnya… dan Sus Annapun mendesah… entah berapa lama aku dihisap dan aku merabai Sus Anna… sampe dia minta

“Mas… masih sakit ngga’ badannya ? ”

” Kenapa Sus ? ” tanyaku bingung. “Enggak kok… sudah lumayan enakan… ” dan tanpa menjawab diapun meloloskan celana dalamnya… dimasukkan dalam saku baju dinasnya. Lalu dia permisi padaku dan mulai mengangkangkan kakinya di atas meriamku… dan bless… dia masukkan batangku pada lobangnya yang hangat dan sudah basah sekali… diapun mulai menggoyang perlahan… pertama dengan gerakan naik turun…lalu disusul dengan gerakan memutar…

wah… suster ini rupanya sudah prof banget… lobangnya aku rasakan masih sangat sempit… makanya dia juga hanya berani gerak perlahan… mungkin juga karena aku masih sakit… dan punya banyak luka baru. Lama sekali permainan itu dan memang dia ngga’ ganti posisi… karena posisi yang memungkinkan hanya satu posisi… aku tidur di bawah dan dia di atasku. Sampe saat itu belum ada tanda-tanda aku akan keluar… tapi kalo tidak salah dia sempat mengejang sekali tadi dipertengahan dan lemas sebentar lalu mulai menggoyang lagi… sampe tiba-tiba pintu kamarku dibuka dari luar… dan seorang suster masuk dengan tiba-tiba…

Kaget sekali kami berdua… karena tidak ada alasan lain… jelas sekali kita sedang main… mana posisinya… mana baju dinas Suster Anna terbuka sampe perutnya dan BHnya juga sudah kelepas dan tergeletak di lantai. Ternyata yang masuk suster Wiwik… dia langsung menghampiri dan bilang
  


“Teruskan saja An… aku cuman mau ikutan… mumpung sepi ”

Suster Wiwikpun mengelus dadaku… dia ciumin aku dengan lembut… aku membalasnya dengan meremas dadanya… dia diam saja… aku buka kancingnya… terus langsung aku loloskan pakaian dinasnya… aku buka sekalian BHnya yang berenda… tipis dan merangsang… membal sekali tampak pada saat BH itu lepas dari badannya… dada itu berguncang dikit… kelihatan kalo masih sangat kencang… tinggal celana dalam minim yang digunakannya.

Suster Anna masih saja dengan aksinya naik turun dan kadang berputar… aku lhat saja dadanya yang terguncang akibat gerakannya yang mulai liar… lidah suster Wiwik mulai memasuki rongga mulutku dan kuhisap ujung lidahnya yang menjulur itu… tangan kiriku mulai merabai sekitar selangkangan suster Wiwik dari luar… basah sudah celana dalamnya… pelan aku kuak ke samping… dan kudapat permukaan bulu halus menyelimuti liang kenikmatannya… kuelus perlahan… baru kemudian sedikit kutekan… ketemu sudah aku pada clitsnya… agak ke belakang aku rasakan makin menghangat.

Tersentuh olehku kemudian liang nikmat tersebut… kuelus dua tiga kali sebelum akhirnya aku masukkan jariku ke dalamnya. Kucoba memasukkan sedalam mungkin jari telunjukku… kemudian disusul oleh jari tengahku… aku putar jari-jariku di dalamnya… baru kukocok keluar masuk… sambil jempolku memainkan clitsnya. Dia mendesar ringan… sementara suster Anna rebahan karena lelah di dadaku dengan pinggulnya tiada hentinya menggoyang kanan dan kiri… suster Wiwik menyibak rambut panjang suster Anna dan mulai menciumi punggung terbuka itu… suster Anna makin mengerang… mengerang…. dan mengerang…. sampai pada erangan panjang yang menandakan dia akan orgasme… dan makin keras goyangan pinggulnya… sementara aku mencoba mengimbangi dengan gerakan yang lebih keras dari sebelumnya… karena dari tadi aku tidak dapat terlalu bergoyang… takut lukaku sakit.

Suster Anna mengerang…. panjang sekali seperti orang sedang kesakitan… tapi juga mirip orang kepedasan… mendesis di antara erangannya… dia sudah sampe… rupanya… dan… dia tahan dulu sementara… baru dicabutnya perlahan… sekarang giliran suster Wiwik… dilapnya dulu… meriamku dikeringkan… baru dia mulai menaikiku… batin… kurang ajar suster-suster ini aku digilirnya… dan nanti aku juga mesti masih membayar biaya rawat… gila… enak di dia… tapi….. enak juga dia aku kok… demikian pikiranku… ach… masa bodo…. POKOKNYA PUAS !!! Demikian kata iklan.

Ketika suster Wiwik telah menempati posisinya… kulihat suster Anna mengelap liang kenikmatannya dengan tissue yang diambilnya dari meja kecil di sampingku. Suster Wiwik seakan menunggang kuda… dia goyang maju mundur… perlahan tapi penuh kepastian… makin lama makin cepat iramanya… sementara tanganku keduanya asyik meremas-remas dadanya yang mengembung indah… kenyal sekali rasanya… cukup besar ukurannya dan lebih besar dari suster Anna punya… yang ini ngga’ kurang dari 36… kemungkinan cup C… karena mantap dan tanganku seakan ngga’ cukup menggenggamnya.

Sesekali kumainkan putingnya yang mulai mengeras… dia mendesis… hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya… desisan itu sungguh manja kurasakan. sementara suster Anna telah selesai dengan membersihkan liang hangatnya kemudian dia mulai lagi mengelus-elus badan telanjang suster Wiwik dan tuga memainkan rambutku mengusapnya.

Kemudian karena sudah cukup pemanasannya… dia mulai menaiki ranjang lagi… dikangkangkannya kakinya yang jenjang di atas kepalaku… setengah berjongkok gayanya saat itu dengan menghadap tembok di atas kepalaku… dan kedua tangannya berpegangan pada bagian kepala ranjangku. Mulai disorongkannya liangnya yang telah kering ke mulutku… dengan cepat aku julurkan lidahku…. aku colek sekali dulu dan aku tarik nafas…. hhhmmmm…… harus khas liang senggama…. kujilat liangnya dengan lidahku yang memang terkenal panjang… kumainkan lidahku… mereka berdua mengerang berbarengan kadang bersahutan…Cerita Sex Terbaru

Aku ingin tau sekarang ini jam berapa ? Jangan sampe erangan mereka mengganggu pasien lain… karena aku mendengarnya cukup keras… aku tengok ke dinding… kosong ngga’ ada jam dinding… aku lihat keluar… kearah pintu… mataku terbelalak… terkejut… shock… benar-benar kaget aku… lamat-lamat aku perhatikan… di antara pintu aku melihat seberkas sinar mengkilap… sambil terus menggoyang suster Wiwik… meninggalkan jilatan pada suster Anna… aku konsentrasi sejenak pada apa yang ada di belakang pintu… ternyata… pintupun terbuka… makin gila aku makin kaget… dan deg… jantungku tersentak sesaat… lalu lega… tapi… yang dateng ini dua temen suster yang sedang kupuaskan ini… kaya’nya kalo marah sich ngga’ bakalan.. mereka sepertinya telah cukup lama melihat adegan kami bertiga… jadi maksud kedatangannya hanya dua kemungkinan… mo nonton dari dekat atau ikutan… ternyata.

“Wah… wah… wah… rajin sekali kalian bekerja… sampe malem gini masih sibuk ngurus pasien… ” demikian kata salah seorang dari mereka
“Mari kami bantu ” demikian sahut yang lainnya yang berbadan kecil kurus dan berdada super… Jelas ini jawabannya adalah pilihan kedua.

Merekapun langsung melepas pakaian dinas masing-masing… satu mengambil posisi di kanan ranjang dan satu ngambil posisi di kiri ranjang… secara hampir bersamaan mereka menciumi dada… leher… telinga dan semua daerah rangsanganku… akupun mulai lagi konsentrasi pada liang suster Anna… sementara kedua tanganku ambil bagian masing-masing… sekarang semua bagian tubuhku yang menonjol panjang telah habis digunakan untuk memuaskann 4 suster gatel…… malam ini… tidak ada sisa rupanya…. terus bagaimana kalo sampe ada satu lagi yang ikutan ?

Jari-jariku baik dari tangan kanan maupun kiri telah amblas dalam liang hangat suster-suster gatel tersebut… untuk menggaruknya kali… aku kocok-kocokkan keluar masuk ya lidahku… ya jariku… ya meriamku… rusak sudah konsentrasiku.

Lama sekali permainannya… sampe tiba-tiba suster Wiwik mengerang…. kesar dan panjang serta mengejang… Setelah suster Wiwik selesai… dan mencabut meriamku… suster Anna berbalik posisi dengan posisi 69… kami saling menghisap dan permainan berlanjut… sekali aku minta rotasi… yang di kananku untuk naik… yang di atas ( suster Anna ) aku minta ke kiri dan suster yang di kiri aku minta pindah posisi kanan.

Tawaran ini tidak disia-siakan oleh suster yang berkulit agak gelap dari semua temannya… dia langsung menancapkan meriamku dengan gerakan yang menakjubkan… tanpa dipegang…. diambilnya meriamku yang masih tegang dengan liangnya dan langsung dimasukkan… amblas sudah meriamku dari pandangan. Diapun langsung menggoyang keras… rupanya sudah ngga’ tahan…

Benar juga sekitar 5 menit dia bergoyang sudah mengejang keras dan mengerang…. mengerang…. panjang serta lemas. Sementara tingal dua korban yang belum selesai… aku minta bantuan suster yang masih ada di sana untuk membantu aku balik badan… tengkurap… kemudian aku suruh suster yang pendek dan berdada besar tadi untuk masuk ke bawah tubuhku…. sedangkan suster Anna aku suruh duduk di samping bantal yang digunakan suster kecil tadi. Perlahan aku mulai memasukkan meriam raksasaku pada liang suster yang bertubuh kecil ini… sulit sekali… dan diapun membantu dengan bimbingan test…. Setelah tertancap… tapi sayangnya tidak dapat habis terbenam… rasanya mentok sekali… dengan bibir rahimnya… akupun mulai menggoyang suster kecil dan menjilati suster Anna. Mereka berdua kembali mendesah…. mengerang…. mendesah dan kadang mendesis… kaya’ ular.

Aku sulit sekali sebenarnya untuk mengayun pinggulku maju mundur…. jadi yang bisa aku lakukan cuman tetap menancapkan meriamku pada liang kenikmatan suster mungil ini sambil memutar pinggulku seakan meng-obok-obok liangnya… sedangkan dadanya yang aku bilang super itu terasa sekali mengganjal dadaku yang bidang… kenikmatan tiada tara sedang dinikmati si mungil di bawahku ini… dia mendesis tak keruan… sedang lidahku tetap menghajar liang kenikmatan suster Anna…

sesekali aku jilatkan pada clitsnya… dia menggelinjang setiap kali lidahku menyentuh clitsnya… mendengar desisan mereka berdua aku jadi ngga’ tahan… maka dengan nekat aku keraskan goyangan pinggulku dan hisapanku pada suster Anna… dia mulai mengejang… mengerang dan kemudian disusul dengan suster yang sedang kutindih…. suster Anna sudah lemas… dan beranjak turun dari posisinya.

Aku tekan lebih keras suster mungil ini…. sambil dadanya yang menggairahkan ini aku remas-remas semauku… aku sudah merasakan hampir sampe juga… sedang suster mungil masih mengerang…. terus dan terus… kaya’nya dia dapat multi orgasme dan panjang sekali orgasme yang didapatnya…. aku coba mengjar orgasmenya… dan…. dan…. berhasil juga akuhirnya… aku sodok dan benamkan meriamku sekuat-kuatnya… sampe dia melotot… aku didekapnya erat sekali… dan

“Adu…..uh enak sekali… ” demikian salah satu katanya yang dapat aku dengar.

Akupun ambruk diatas dada besar yang menggemaskan itu… lunglai sudah tubuh ini rasanya… menghabisi 4 suster sekaligus… suatu rekord yang gila… permainan Four Wheel Drive kedua dalam hidupku… pada saat mencabutnyapun aku terpaksa diantu suster yang lain…

“Kasihan pasien ini nanti sembuhnya jadi lama… soalnya ngga’ sempet istirahat” kata suster yang hitam.
“Iya dan kaya’nya kita akan setiap malam rajin minta giliran kaya’ malem ini ” sahut suster Wiwik.
“Kalo itu dibuat system arisan saja ” kata suster Anna sadis sekali kedengarannya. Emangnya aku meriam bergilir apa ?

Malam itu aku tidur lelaap sekali dan aku sempat minta untuk suster mungil menemaniku tidur, aku berjanji tiap malam mereka dapat giliran menemaniku tidur… tapi setelah mendapat jatah batin tentunya. Suster mungil ini bernama Ratih dan malam itu kami tidur berdekapan mesra sekali seperti pengantin baru dan sama-sama polos… sampe jam 4 pagi… dia minta jatah tambahan… dan kamipun bermain one on one ( satu lawan satu, ngga’ keroyokan kaya’ semalem ).

Hot sekali dia pagi itu… karena kami lebih bebas… tapi yang kacau adalah udahannya… aku merasa sakit karena lukaku berdarah lagi… jadi terpaksa ketahuan dech sama yang lain kalo ada sesi tambahan… dan merekapun rame-rame mengobati lukaku…. sambil masih pengen lihat meriam dasyat yang meluluh lantakkan tubuh mereka semaleman.

Abis gitu sekitar jam 5 aku kembali tidur sampe pagi jam 7.20 aku dibangunkan untuk mandi pagi. Mandi pagi dibantu oleh suster Dewi dan sempat diisep sampe keluar dalam mulutnya… nah suster Dewi ini yang kulitnya hitaman semalam. Nama mereka sering aku dapat setelah tubuh mereka aku dapat.Agen Poker

Hari kedua – Pagi jam 10 aku dibesuk oleh Dian dan Lolly… mereka membawakan buah jeruk dan apel… aslinya sich aku ngga demen makan buah… setengah jam kami ngobrol bertiga. sampe suatu saat aku bilang pada Dian

“Aku mo minta tolong Ian… kepalaku pusing… soalnya aku dari semaleman ngga’ dapet keluar… dan aku ngga’ bisa self service ” demikian kataku membuka acara… dan akupun bercerita sedikit kebiasaanku pada Dian dengan bumbu tentunya.

Aku cerita kalo biasa setiap kali mandi pagi aku suka onani kalo semalemnya ngga’ dapet cewek buat nemenin tidur… dan sorenya juga suka main lagi… Dian bisa maklum karena aku dulu sempat samen leven dengan Nana temannya yang hyper sex selama 8 bulan lebih… dia juga tahu kehidupanku tidak pernah sepi cewek. Dengan dalih dia mo bantu aku karena hal ini dianggap sebagai bales jasa menyelamatkan jiwa kakaknya… yang aku selamatkan dari keroyokan kemarin… sampe akhirnya aku sendiri masuk rumah sakit.

Dia minta Lolly adiknya keluar dulu karena malu, tapi Lolly tau apa yang akan dilakukan Dian padaku… karena pembicaraan tadi di depan Lolly. Sekeluarnya Lolly dari kamar… Dian langsung memasukkan tangannya dalam selimutku dan mulailah dia meremas dan mengelus meriamku yang sedang tidur… sampe bangun dan keras sekali… setelah dikocoknya dengan segala macam cara masih belum keluar juga sedang waktu sudah menunjukkan pukul 10.45 berarti jam besuk tinggal 15 menit lagi maka aku minta Dian menghisap meriamku. Mulanya dia malu… tapi dikerjakannya juga… demi bales jasa kaya’ya… atau dia mulai suka ?

Akhirnya keluar juga spermaku dan kali ini tidak diselimut lagi tapi dalam mulut Dian dan ini pertama kali Dian meneguk spermaku… juga pertama kali teman kuliahku ini ngisep punyaku… kaya’nya dia juga belum mahir betul… itu ketahuan dari beberapa kali aku meringis kesakitan karena kena giginya.
Spermaku ditelannya habis… sesuai permintaanku dan aku bilang kalo sperma itu steril dan baik buat kulit… benernya sich aku ngga’ tau jelas… asal ngomong aja dan dia percaya… setelah menelan spermaku dia ambil air di gelas dan meminumnya… belum biasa kali. Aku tengok ke jendela luar saat Dian ambil minum tadi… ternyata aku melihat jendela depan yang menghadap taman tidak tertutup rapat dan aku sempat lihat kalo Lolly tadi ngintip kakaknya ngisep aku…

Jam 11.05 mereka berdua pamit pulang… selanjutnya aku aku makan siang dan tidur sampe bangun sekitar jam 3 siang. Dan aku minta suster jaga untuk memindahkanku ke kursi roda… sebelum dipindahkan aku diobati dulu dan diberi pakeaian seperti rok panjang terusan agak gombor. dengan kancing banyak sekali di belakangnya.

Pada saat mengenakan pakaian tersebut dikerjakan oleh dua suster shift pagi… suster Atty dan suster Fatima, pada saat mereka berdua sempat melihat meriamku… mereka saling berpandangan dan tersenyum terus melirik nakal padaku… aku cuek saja… pada saat aku mo dipindahkan ke kurasi roda aku diminta untuk memeluk suster Fatima… orangnya masih muda sekitar 23 tahunan kira-kira… rambutnya pendek… tubuhnya sekitar 159 Cm… dadanya sekitar 34 B… pada saat memeluk aku sedikit kencangkan sambil pura-pura ngga’ kuat berdiri… aku dekap dia dari pinggang ke pundak ( seperti merengkuh ) dengan demikian aku telah menguncinya sehingga dia tidak dapat mengambil jarak lagi dan dadanya pas sekali dipundakku… greeng… meriamku setengah bangun dapat sentuhan tersebut.

 

“Agak tegak berdirinya Mas… berat soalnya badan Masnya ” kata suster Fatima.

Akupun mengikut perintahnya dengan memindahkan tangan kananku seakan merangkulnya dengan demikian aku makin mendekatkan wajahnya ke leherku dan aku dorong sekalian kepalaku sehingga dia secara ngga’ sadar bibirnya kena di leherku… sementara suster Atty membetulkan letak kursi roda… aku lihat pinggulnya dari berlakang… wah… bagus juga ya…

Suster Fatima bantu aku duduk di kursi roda dan suster Atty pegang kursi roda dari belakang…pada saat mo duduk pas mukaku dekat sekali dengan dada suster Fatima… aku sempetin aja desak dan gigit dengan bibir berlapis gigi ke dada tersebut… karena beberapa terhenti aku dapat merasakan gigitan itu sekitar 2 detikan dech… dia diam saja… dan saat aku sudah duduk…. dan suster Atty keluar kamar…

“Awas ya… nakal sekali ” kata suster Fatima sambil mendelik. Aku tau dia ngga’ marah cuman pura-pura marah aja
“Satunya belum Sus,” kataku menggoda…
“Enak aja… geli tau ?” jawabnya sewot.

“Nanti saya cubit baru tau ” lanjutnya sambil langsung mencubit meriamku… dan terus dia ngeloyor keluar kamar dengan muka merah… karena meriamku saat itu sudah full standing karena abis nge-gigit toket… jadi terangsang… “Sus… tolong donk saya di dorong keluar kamar” kataku sebelum sempat suster Fatima keluar jauh. Diapun kembali dan mendorongku ke teras kamar… menghadap taman. Aku bengong di teras… sambil menghisap rokokku… di pangkuanku ada novel tapi rasanya males mo baca novel itu… jadinya aku bengong saja sore itu di teras sambil ngelamun aku mikirin rencana lain untuk malam ini… mo pake gaya apa ya ?

Tiba-tiba aku dikejutkan dengan telapak tangan yang menutup mataku… “Siapa ini ? Kok tangannya halus… dingin dan kecil… Siapa ni ? ” kataku… Terus dilepasnya tangan tersebut dan dia ke arah depanku… baru kutau dia Lolly adik Dian. Kok sendirian ?

“Mana Lolly ?” tanyaku…
“Lagi ketempat dosennya mo ngurus skripsi” jawab Lolly.
“Jadi ngga’ kesini donk ? ” tanyaku penasaran.
“Ya ngga’ lah… ini saya bawain bubur buatan Mama” katanya sambil mendorongku masuk kamar… dia letakkan bubur itu di atas meja kecil samping ranjang.

Terus kami ngobrol… sekitar 10 menit sampe aku bilang “Mit… ach ngga’ jadi dech… ” kataku bingung gimana mo mulainya… maksudku mo jailin dia untuk ngeluarin aku seperti yang dilakukan kakaknya tadi pagi… bukankah dia juga udah ngintip… kali aja dia pengen kaya’ kakaknya… mumpung lagi cuman berduaan.

“Kenapa Kak ?” aku tak menjawab hanya mengernyitkan dahi saja…
“Pusing ya ?” tanyanya lagi.
“Iya ni… penyakit biasa” kataku makin berani… kali bisa…
” Kak… gimana ya ? Tadi khan udah ? ” katanya mulai ngerti maksudku… tapi kaya’nya dia bingung dan malu… merah wajahnya tampak sekali.
“Mit… sorry ya… kalo kamu ngga’ keberatan tolongin Kakak donk… ntar malem Kakak ngga’ bisa tidur… kalo… ” kataku mengarah dan sengaja tidak menyelesaikan kata-kataku supaya terkesan gimana gitu.

“Iya Lolly tau Kak… dan kasihan sekali… tapi gimana Lolly ngga’ bisa… Lolly malu Kak… ”
“Ya udah kalo kamu keberatan… aku ngga’ mo maksa… lagian kamu masih kecil…”
“Kak… Lolly ciumin aja ya… supaya Kakak terhibur… jangan susah Kak… kalo Lolly sudah besar dan sudah bisa juga mau kok bantuin Kak Jossy kaya tadi pagi ” kata dia sambil mencium pipiku.
“Iya dech… sini Kak cium kamu ” kataku dan diapun pindah kehadapanku.

Dia membungkuk sehingga ada kelihatan dadanya yang membusung… aduh…. gila… usaha harus jalan terus ni… gimana caranya masa bodo… harus dapet… aku udah pusing berat.

Dan Lollypun memelukku sambil membungkuk… aku cium pipinya, dagunya… belakang telinganya kadang aku gigit lembut telinganya… pokoknya semua daerah rangsangan… aku coba merangsangnya… ciuman kami lama juga sampe nafasnya terasa sekali di telingaku.

Tangaku mencoba meremas dadanya… diapun mundur… mo menghidar…
“Mit… gini dech… aku sentuh kamu saja… ngga’ ngapain kok… supaya aku lebih tenang nanti malem ”
“Maaf Kak… tadi Lolly kaget… Lolly ngerti kok… Kak Joss gini juga gara-gara Mas Dendi ” jawabnya penuh pengertian… atau dia udah kepancing ?

Diapun kembali… mendekat dan kuraih dadanya… aku remas…dan dia kembali menciumku… dari tadi tidak ada ciuman bibir hanya pipi dan telinga… saling berbalasan… sampe remasanku makin liar dan mencoba menyusup pada bajunya… melalui celah kancing atasnya. Tangan Lolly mulai turun dari dadaku ke meriamku… dan meremasnya dari luar…

“Aduh… enak sekali Mit… terusin ya… sampe keluar… biar aku ngga’ pusing nanti ” kataku nafsu menyambut kemajuannya.

Lama remasan kami berlangsung… sampe akhirnya Lolly melorot dan berjongkok di depanku dan menyingkap pakaianku… dia mulai mo mencium meriamku… dengan mata redup penuh nafsu dia mulai mencium sayang pada meriamku.

” Masukin saja Mit… ” kataku.

Lollypun memasukkan meriamku dalam mulut mungilnya… sulit sekali tampaknya… dan penuh sekali kelihatan dari luar… dia mulai menghisap dan aku bilang jangan sampe kena gigi. Tak perlu aku ceritakan proses isep-isepan itu… yang pasti saat aku ngga’ tahan lagi… aku tekan palanya supaya tetap nancep… dan aku keluarkan dalam mulut mungil Lolly… terbelalak mata Lolly kena semprot spermaku.

” Telen aja Mit… ngga’ papa kok ” kataku

Diapun menelan spermaku… lalu dicabutnya dari mulut mungil itu… sisa spermaku yang meleleh di meriamku dan bibir mungilnya dilap pake tissue… dan dia lari ke kamar mandi…. sedang aku merapikan kembali pakaianku yang tersibak tadi. Ada orang datang… kelihatan dari balik kaca jendela… ” Sorry Joss… aku baru bisa dateng sekarang… ngga’ dapet pesawat soalnya ” kata Bang Johnny yang datang bersama dengan kak Wenda dan Winny.

“Iya ini juga langsung dari airport ” kata Kak Wenda.
“Kamu kenapa si… ceritanya gimana kok bisa sampe kaya’ gini ?” tanya Winny…
“Lha kalian tau aku di sini dari mana ?” tanyaku bingung.
“Tadi malem kami telpon ke rumah ngga’ ada yang jawab sampe tadi pagi kami telpon terus masih kosong” kata Kak Wenda.

“Aku telpon ke rumahnya Donna yang di Kertajaya kamu ngga’ di sana… aku telpon rumahnya yang di Grand Family juga kamu ngga’ ada, malah ketemu sammy di sana” kata Winny.

“Sammy bilang mo bantu cari kamu… terus siang tadi Donna telpon katanya dia abis nelpon Dian dan katanya kamu dirawat di sini dan dia cerita panjang sampe kamu masuk rumah sakit ” kata Winny lagi.

Mereka tuh semua dari Jakarta karena ada saudara Kak Wenda yang menikah… dan rencananya pulangnya kemarin sore… pantes Kak Wenda telpon aku kemarin mungkin mo bilangin kalo pulangnya ditunda. Malah dapet berita kaya’ gini. Lolly keluar dari kamar mandi yang ada dalam kamarku itu kaget juga tau banyak orang ada di sana dan dia kaya’nya kikuk juga. Setelah aku perkenalkan kalo ini Lolly adiknya Dian dan kemudian Lolly pamit mo jenguk kakaknya diruang lain.

Kamipun ngobrol seperginya Lolly dari hadapan kami. Winny memandangku dengan sedih… mungkin kasihan tapi juga bisa dia cemburu sama Lolly… ngapain ada dalam kamar mandi dan sebelumnya cuman berduaan aja sama aku di sini.

mereka ngobrol sampe jam setengah 6 karena minta perpanjangan waktu dan jam lima tadi Lolly datang lagi cuman pamit langsung pulang. Malamnya seperti biasa… kejadiannya sama seperti hari pertama… mandi sore diisep lagi… kali ini sustenya lain… dia suster Fatima yang sempet aku gigit toketnya tadi siang. Dan malemnya aku main lagi… dan tidur dengan suster Wiwik… suster Anna off hari itu… jadi waktu main cuman suster Wiwik, suster Ratih dan suster Dewi.-


Klik Juga : Kumpulan Foto Seksi Cewek Asia

Agen Judi Online Terpercaya

PERSELINGKUHAN !

CERITA SEX -  Kami baru melakukan pernikahan tapi dalam 4 bulan ini brlum ada tanda tanda hamil, setelah konsultasi ke dokter katanya sih baik baik saja , mungkin karena kita dulu sering clubbing suka minumk minum dan merokok acara tersebut biasa kami lakukan setiap malam minggu dan selama 4 tahun itu kami pacaran.
Suamiku seorang sales yang hampir dua hari sekali pasti ke luar kota, bahkan kadang satu minggu di luar kota, karena rasa kasihannya terhadapku, maka dia berniat untuk menyekat rumahku untuk membuka tempat kost agar aku tidak merasa sendirian di rumah.



Agen Judi Online Terpercaya

  Mula-mula empat kamar tersebut kami kost-kan untuk cewek-cewek, ada yang mahasiswa ada pula yang karyawati. Aku sangat senang ada teman untuk ngobrol-ngobrol. Setiap suamiku pulang dari luar kota, pasti dibawakan oleh-oleh agar mereka tetap senang tinggal di rumah kami.

Tetapi lama-kelamaan aku merasa makin tambah bising, setiap hari ada yang apel sampai larut malam, apalagi malam minggu, aduh bising sekali bahkan aku semakin iri pada mereka untuk kumpul bersama-sama satu keluarga.

Begitu suamiku datang dari luar kota, aku menceritakan hal-hal yang tiap hari kualami, akhirnya kita putuskan untuk membubarkan tempat kost tersebut dengan alasan rumah mau kita jual. Akhirnya mereka pun pada pamitan pindah kost.

Bulan berikutnya kita sepakat untuk ganti warna dengan cara kontrak satu kamar langsung satu tahun khusus karyawan-karyawan dengan syarat satu kamar untuk satu orang jadi tidak terlalu pusing untuk memikirkan ramai atau pun pulang malam.

Apalagi lokasi rumah kami di pinggir jalan jadi tetangga-tetangga pada cuek. Satu kamar diisi seorang bule berbadan gede, putih dan cakep. Untuk ukuran harga kamar kami langsung dikontan dua tahun dan ditambah biaya perawatan karena dia juga sering pulang malam.

Suatu hari suamiku datang dari luar kota, dia pulang membawa sebotol minuman impor dan obat penambah rangsangan untuk suami istri.

Suamiku bertanya, “Lho kok sepi-sepi aja, pada ke mana.”

“Semua pada pulang karena liburan nasional, tapi yang bule nggak, karena perusahaannya ada sedikit lembur untuk mengejar target”, balasku mesra.

Kemudian suamiku mengambil minumannya dan cerita-cerita santai di ruang tamu,

“Nich sekali-kali kita reuni seperti di diskotik”, kata suamiku, “Aku juga membawa obat kuat dan perangsang untuk pasangan suami istri, ntar kita coba ya..”

Sambil sedikit senyum, kujawab, “Kangen ya.. emang cuman kamu yang kangen..”

Lalu kamipun bercanda sambil nonton film porno.

“Nich minum dulu obatnya biar nanti seru..” kata suamiku.

Lalu kuminum dua butir, suamiku minum empat butir.

“Lho kok empat sih.. nanti over lho”, kataku manja.

“Ach.. biar cepat reaksinya”, balas suamiku sambil tertawa kecil.

Satu jam berlangsung ngobrol-ngobrol santai di ruang tamu sambil nonton film porno, kurasakan obat tadi langsung bereaksi. Aku cuma mengenakan baju putih tanpa BH dan CD. Kita berdua duduk di sofa sambil kaki kita diletakkan di atas meja.

Kulihat suamiku mulai terangsang, dia mulai memegang lututku lalu meraba naik ke pahaku yang mulus, putih dan seksi. Buah dadaku yang masih montok dengan putingnya yang masih kecil dan merah diraihnya dan diremasnya dengan mesra, sambil menciumiku dengan lembut, perlahan-lahan suamiku membuka kancing bajuku satu persatu dan beberapa detik kemudian terbukalah semua pelapis tubuhku.

“Auh..” erangku, kuraba batang kemaluan suamiku lalu kumainkan dengan lidah, kukulum semuanya, semakin tegang dan besar.

Dia pun lalu menjilat klitorisku dengan gemas, menggigit-gigit kecil hingga aku tambah terangsang dan penuh gairah, mungkin reaksi obat yang kuminum tadi. Liang kewanitaanku mulai basah, dan sudah tidak kuat aku menahannya.

“Ach.. Mas masukin yuk.. cepat Mas.. udah pingin nich..” sambil mencari posisi yang tepat aku memasukkan batang kemaluannya pelan-pelan dan,

“Bless..”, batang kemaluan suamiku masuk seakan membongkar liang surgaku.

“Ach.. terus Mas.. aku kangen sekali..”, dengan penuh gairah entah kenapa tiba-tiba aku seperti orang kesurupan, seperti kuda liar, mutar sana mutar sini. Begitu pula suamiku semakin cepat gesekannya. Kakiku diangkatnya ke atas dan dikangkangkan lebar-lebar.

Perasaanku aneh sekali, aku seakan-akan ingin sekali diperkosa beberapa orang, seakan-akan semua lubang yang aku punya ingin sekali dimasuki batang kemaluan orang lain. Seperti orang gila, goyang sana, goyang sini sambil membayangkan macam-macam.

Ini berlangsung lama sekali dan kita bertahan seakan-akan tidak bisa keluar air mani. Sampai perih tapi asik sekali.

Sampai akhirnya aku keluar terlebih dahulu,

“Ach.. Mas aku keluar ya.. udah nggak tahan nich.. aduh.. aduh.. adu..h.. keluar tiga kali Mas”,desahku mesra.

“Aku juga ya.. ntar kamu agak pelan goyangnya.. ach.. aduh.. keluar nich..” Mani kental yang hangat banyak sekali masuk ke dalam liang kenikmatanku.

Dan kini kita berada dalam posisi terbalik, aku yang di atas tapi masih bersatu dalam dekapan.
Kucabut liang kewanitaanku dari batang kemaluan suamiku terus kuoles-oleskan di mulut suamiku, dan suamiku menyedot semua mani yang ada di liang kewanitaanku sampai tetes terakhir.

Kemudian kita saling berpelukan dan lemas, tanpa disadari suamiku tidur tengkurap di karpet ruang tamu tanpa busana apapun, aku pun juga terlelap di atas sofa panjang dengan kaki telentang, bahkan film porno pun lupa dimatikan tapi semuanya terkunci sepertinya aman.

Ketika subuh aku terbangun dan kaget, posisiku bugil tanpa sehelai benang pun tetapi aku telah pindah di kamar dalam, tetapi suamiku masih di ruang tamu. Akhirnya perlahan-lahan kupakai celana pendek dan kubangunkan suamiku.

Akhirnya kami mandi berdua di kamar mandi dalam. Jam delapan pagi saya buatkan sarapan dan makan pagi bersama, ngobrol sebentar tentang permainan seks yang telah kami lakukan tadi malam. Tapi aku tidak bertanya tentang kepindahan posisi tidurku di dalam kamar, tapi aku masih bertanya-tanya kenapa kok aku bisa pindah ke dalam sendirian.

Sesudah itu suamiku mengajakku mengulangi permaina seks seperti semalam, mungkin pengaruh obatnya belum juga hilang.

Aku pun disuruhnya minum lagi tapi aku cuma mau minum satu kapsul saja. Belum juga terasa obat yang kuminum, tiba-tiba teman suamiku datang menghampiri karena ada tugas mendadak ke luar kota yang tidak bisa ditunda.

Yah.. dengan terpaksa suamiku pergi lagi dengan sebuah pesan kalau obatnya sudah bereaksi kamu harus tidur, dan aku pun menjawabnya dengan ramah dan dengan perasaan sayang. Maka pergilah suamiku dengan perasaan puas setelah bercinta semalaman.
          


Dengan daster putih aku kembali membenahi ruang makan, dapur dan kamar-kamar kost aku bersihkan.

Tapi kaget sekali waktu membersihkan kamar terakhir kost-ku yang bersebelahan dengan kamar tidurku, ternyata si bule itu tidur pulas tanpa busana sedikit pun sehingga kelihatan sekali batang kemaluan si bule yang sebesar tanganku. Tapi aku harus mengambil sprei dan sarung bantal yang tergeletak kotor yang akan kucuci.

Dengan sangat perlahan aku mengambil cucian di dekat si bule sambil melihat batang kemaluan yang belum pernah kulihat secara dekat. Ternyata benar seperti di film-film porno bahwa batang kemaluan bule memang besar dan panjang. Sambil menelan ludah karena sangatlah keheranan, aku mengambil cucian itu.

Tiba-tiba si bule itu bangun dan terkejut seketika ketika melihat aku ada di kamarnya. Langsung aku seakan-akan tidak tahu harus berkata apa.

“Maaf tuan saya mau mengambil cucian yang kotor”, kataku dengan sedikit gugup.

“Suamimu sudah berangkat lagi?” jawabnya dengan pelan dan pasti. Dengan pertanyaan seperti itu aku sangat kaget. Dan kujawab, “Kenapa?”.

Sambil mengambil bantal yang ditutupkan di bagian vitalnya, si bule itu berkata, “Sebelumnya aku minta maaf karena tadi malam aku sangat lancang.

Aku datang jam dua malam, aku lihat suamimu tidur telanjang di karpet ruang tamu, dan kamu pun tidur telanjang di sofa ruang tamu, dengan sangat penuh nafsu aku telah melihat liang kewanitaanmu yang kecil dan merah muda, maka aku langsung memindahkan kamu ke kamar, tapi tiba-tiba timbul gairahku untuk mencoba kamu.

Mula-mula aku hanya menjilati liang kewanitaanmu yang penuh sperma kering dengan bau khas sperma lelaki. Akhirnya batang kemaluanku terasa tegang sekali dan nafsuku memuncak, maka dengan beraninya aku meniduri kamu.”

Dengan rasa kaget aku mau marah tapi memang posisi yang salah memang diriku sendiri, dan kini terjawablah sudah pertanyaan dalam benakku kenapa aku bisa pindah ke ruang kamar tidurku dan kenapa liang kewanitaanku terasa agak sakit

“Trus saya.. kamu apain”, tanyaku dengan sedikit penasaran

“Kutidurin kamu dengan penuh nafsu, sampai mani yang keluar pertama kutumpahkan di perut kamu, dan kutancapkan lagi batanganku ke liang kewanitaanmu sampai kira-kira setengah jam keluar lagi dan kukeluarkan di dalam liang kewanitaanmu”, jawab si bule.

“Oic.. bahaya nich, ntar kalo hamil gimana nich”, tanyaku cemas.

“Ya.. nggak pa-pa dong”, jawab si bule sambil menggandengku, mendekapku dan menciumku.
Kemudian dipeluknya tubuhku dalam pangkuannya sehingga sangat terasa batang kemaluannya yang besar menempel di liang kewanitaanku.


“Ach.. jangan dong.. aku masih capek semalaman”, kataku tapi tetap saja dia meneruskan niatnya, aku ditidurkan di pinggir kasurnya dan diangkat kakiku hingga terlihat liang kewanitaanku yang mungil, dan dia pun mulai manjilati liang kewanitaanku dengan penuh gairah. Aku pun sudah mulai bernafsu karena pengaruh obat yang telah aku minum sewaktu ada suamiku.

“Auh.. Jhon.. good.. teruskan Jhon.. auh”. Satu buah jari terasa dimasukkan dan diputar-putar, keluar masuk, goyang kanan goyang kiri, terus jadi dua jari yang masuk, ditarik, didorong di liang kewanitaanku.

Akhirnya basah juga aku, karena masih penasaran Jhon memasukkan tiga jari ke liang kewanitaanku sedangkan jari-jari tangan kirinya membantu membuka bibir surgaku.

Dengan nafsunya jari ke empatnya dimasukkan pula, aku mengeliat enak. Diputar-putar hingga bibir kewanitaanku menjadi lebar dan licin. Nafsuku memuncak sewaktu jari terakhir dimasukkan pula.
 


“Aduh.. sakit Jhon.. jangan Jhon.. ntar sobek.. Jhon.. jangan Jhon”, desahku sambil mengeliat dan menolak perbuatannya, aku berusaha berdiri tapi tidak bisa karena tangan kirinya memegangi kaki kiriku.

Dan akhirnya, “Bless..” masuk semua satu telapak tangan kanan Jhon ke dalam liang kewanitaanku, aku menjerit keras tapi Jhon tidak memperdulikan jeritanku, tangan kirinya meremas payudaraku yang montok hingga rasa sakitnya hilang.

Akhirnya si bule itu tambah menggila, didorong, tarik, digoyang kanan kiri dengan jari-jarinya menggelitik daging-daging di dalamnya, dia memutar posisi jadi enam sembilan, dia menyumbat mulutku dengan batang kemaluannya hingga aku mendapatkan kenikmatan yang selama ini sangat kuharapkan.

“Auch.. Jhon punyamu terlalu panjang hingga masuk di tenggorokanku.. pelan-pelan aja”, ucapku tapi dia masih bernafsu.

Tangannya masih memainkan liang kewanitaanku, jari-jarinya mengelitik di dalamnya hingga rasanya geli, enak dan agak sakit karena bulu-bulu tangannya menggesek-gesek bibir kewanitaanku yang lembut. Ini berlangsung lama sampai akhirnya aku keluar.

“Jhon.. aku nggak tahan.. auch.. aouh.. aku keluar Jhon auch, aug.. keluar lagi Jhon..” desahku nikmat menahan orgasme yang kurasakan.

“Aku juga mau keluar.. auh..” balasnya sambil mendesah.

Kemudian tangannya ditarik dari dalam liang kewanitaanku dan dia memutar berdiri di tepi kasur dan menarik kepalaku untuk mengulum kemaluannya yang besar.

Dengan sangat kaget dan merasa takut, kulihat di depan pintu kamar ternyata suamiku datang lagi, sepertinya suamiku tidak jadi pergi dan melihat peristiwa itu.

Aku tidak bisa berbuat apa-apa, kupikir sudah ketahuan, telanjur basah, aku takut kalau aku berhenti lalu si bule tahu dan akhirnya bertengkar, tapi aku pura-pura tidak ada sesuatu hal pun, si bule tetap kukulum sambil melirik suamiku, takut kalau dia marah.

Tapi ternyata malah suamiku melepas celana dan mendekati kami berdua yang sudah tengang sekali, mungkin sudah menyaksikan kejadian ini sejak tadi. Dan akhirnya si bule kaget sekali, wajahnya pucat dan kelihatan grogi, lalu melepas alat vitalnya dari mulutku dan agak mudur sedikit.

Tapi suamiku berkata, “Terusin aja nggak pa-pa kok, aku sayang sama istriku.. kalau istriku suka begini.. ya terpaksa aku juga suka.. ayo kita main bareng”.

Akhirnya semua pada tersenyum merdeka, dan tanpa rasa takut sedikit pun akhirnya si bule disuruh tidur telentang, aku tidur di atas tubuh si bule, dan suamiku memasukkan alat vitalnya di anusku, yang sama sekali belum pernah kulakukan.

Dengan penuh nafsu suamiku langsung memasukkan batang kemaluannya ke dalam anusku. Karena kesulitan akhirnya dia menarik sedikit tubuhku hingga batang kemaluan si bule yang sudah masuk ke liang kewanitaanku terlepas, suamiku buru-buru memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaanku yang sudah basah, di goyang beberapa kali akhirnya ikut basah, dan dicopot lagi dan dimasukkan ke anusku dan.. “Bless..”, batang kemaluan suamiku menembus mulus anusku. “Aduh.. pelan-palan Mas..”, seruku.

Kira-kira hampir setengah jam posisi seperti ini berlangsung dan akhirnya suamiku keluar duluan, duburku terasa hangat kena cairan mani suamiku, dia menggerang keenakan sambil tergeletak melihatku masih menempel ketat di atas tubuh si bule.

Akhirnya si bule pun pindah atas dan memompaku lebih cepat dan aku pun mengerang keenakan dan sedikit sakit karena mentok, kupegang batang kemaluan si bule yang keluar masuk liang kewanitaanku, ternyata masih ada sisa sedikit yang tidak dapat masuk ke liang senggamaku.

Suamiku pun ikut tercengang melihat batang kemaluan si bule yang besar, merah dan panjang. Aku pun terus mengerang keasyikan, “Auh.. auh.. terus Jhon.. auh, keluarin ya Jhon..”

Akhirnya si bule pun keluar, “Auch.. keluar nich..” ucapnya sambil menarik batang kemaluannya dari liang kewanitaanku dan dimasukkan ke mulutku dan menyembur juga lahar kental yang panas, kutelan sedikit demi sedikit mani asin orang bule.

Suamiku pun ikut menciumku dengan sedikit menjilat mani orang asing itu. Kedua lelaki itu akhirnya tersenyum kecil lalu pergi mandi dan tidur siang dengan puas.

Sesudah itu aku menceritakan peristiwa awalnya dan minta maaf, sekaligus minta ijin bila suatu saat aku ingin sekali bersetubuh dengan si bule boleh atau tidak.

“Kalau kamu mau dan senang, ya nggak apa-apa asal kamu jangan sampai disakiti olehnya”. Sejak saat itupun bila aku ditinggal suamiku, aku tidak pernah merasa kesepian. Dan selalu dikerjain oleh si bule.


Klik Juga : Kumpulan Foto Seksi Cewek Asia

 Agen Judi Online Terpercaya

Ibu Kost Yang Ganas

CERITA SEX -  Perkenalkan namaku Evan, kira kira hampir satu tahun Evan ngekost di rumah bu Fely, tak sengaja juga aku bisa ngekost di tmuah ibu Fely dimana awal ceritanya kita bertemu di pasar, saat itu Ibu Fely mendapat kejadian kecopetan saat Ibu Fely teriak minta tolong aku langsung mengejar pencopet itu dan bisa menangkap copet tersebut dan mengembalikan dompetnya.


Agen Judi Online Terpercaya 

Setelah kejadian itu aku sedikit bercerita ingin mancari tempat kost disitulah ibu Fely berbalik baik hati untuk ngekost di tempatnya yaitu di rumah bedengan. Suatu hari sudah empat bulan aku ngekost di kostnya dan aku telat bayar kost selama tiga bulan, mungkin juga karena ibu Fely masih teringat saat aku bantu mengembalikan dompetnya jadi beliau terlalu baik denganku.

Tapi dalam hatiku Evan tidak enak tapi gimana lagi duitku juga tidak punya jadi apabila bertemu ibu Fely aku banyak menghindar unutk bertemu dengannya langsung. Sampai satu hari waktu itu masih sore jam 4.

Evan masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok tok..tok..tok.. lalu suara bu Fely yang manggil,Van Van ada di dalem gak?Sontak Evan bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Evan.

Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga bu Fely pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara bu Fely,t Evan lagi tidur ya..?t dan dari kamar mandi Evan menyahut sedikit teriak,t lagi mandi bu.

Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu Fely jadi dekat,tya udah mandi aja dulu Van, ibu tunggu di sini yat eh ternyata masuk ke kamar, Evan tadi gak mengunci pintu. sbusyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,tpikir Evan.

Sekitar lima belas menit Evan di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau bu Fely bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh bu Fely sepertinya masih menunggu.

Akhirnya keluar juga Evan dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru. Bu Fely tersenyum manis melihat Evan yang salah tingkah,lama juga kamu mandi ya Zackt bu Fely membuka pembicaraan.

Pasti bersih banget mandinya yat gurau bu Fely sambil sejenak melirik dada bidang Evan. sah ibu bisa aja biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..? jawab Evan sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur.

Bu Fely mendekat dan duduk di samping Evan, sCuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulutucap bu Fely.

Evan jadi kikuk,twahduh kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret niet jawab Evan dengan sedikit memohon. Bu Fely terlihat sedikit berpikirtmmmm boleh deh, tapi jangan lama-lama ya emang uangmu di pakai untuk apa sie? terlihat bu Fely sedikit menyelidik.

Hmmmm pasti buat cewe mu yatdia terlihat kurang senang. sah nggak juga kok bu.. saya emang lagi ada keperluan,t jawab Evan hati-hati melihat raut wajah bu Fely yang kurang senang. shuhlaki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh sama aja dengan suamiku.tkeluh bu Fely dengan nada kesal.

Waduh nampaknya bu Fely lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Evan. Dengan cepat Evan menjawab,tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kokshhhhh.bu Fely menghela nafas,tudahlah Van, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.”Cerita Sex”

Sedikit penjelasan bahwa bu Fely ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan bu Fely tampaknya udah mulai kesepian nie wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu. jawab Evan kikuk gak apa-apa Van, ibu hanya mau curhat aja sama kamu boleh kan Van?suara bu Fely sendu.

Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas bu Fely terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Evan. sudah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,

Evan bermaksud menghibur. sah kamu Van emang ibu masih cantik menurutmu? bu Fely menatap sendu ke arah Evan, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya.

Uhh. ingin rasanya Evan menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Evan bisa berbuat sesuatu busyet Evan memaki dalam hati skenapa otak gwa jadi kotor gini.

Dengan sedikit gugup Evan menjawab,tmmmeeeiya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.

Uupsss . Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut gerutu Evan dalam hati. Evan jadi panik, jangan-jangan bu Fely marah dengan ucapan Evan. Tapi ternyata Evan salah, karena bu Fely tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi, ih Evan bisa aja menghibur.

Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua siet rona wajah bu Fely berubah sedih lagi, kalo menurutmu Van, apa ibu emang gak menarik lagi? sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Evan minta penilaian.

Terang aja Evan makin kikuk, wah aku mau ngomong apa ya bu? Takutnya nanti di bilang lancang lho tapi kalo mau jujur. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh. Bu Fely tampaknya senang dengan pujian itu,thmmm.. kamu ada-ada aja saja ibu udah 43 lho.. emang Evan liat dari mananya bisa bilang begitu? Evan jadi cengar cengir, itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.

Bu Fely kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Evan sambil berkata, ah.. gak perlu malu.
Bilang ajat Nafas Evan terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan bu Fely, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Evan mengalihkan pandangan ke arah tubuh bu Fely mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Evan memperhatikan bahwa bu Fely memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya.

Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Evan beralih ke bagian depan uupss terlihat belahan dada yang hmmm sepertinya buah dada itu lumayan besar.

Sentuhan lembut tangan bu Fely di paha Evan yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Evan.

Dengan penuh selidik bu Fely bertanya,lho kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an Evan sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh bu Fely,mmm eeemm.. ibu benar-benar masih cantik

Kulitnya masih kencang masih sangat menggodat Tidak ada jawaban dari mulut bu Fely, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat dan seperti ada magnet yang kuat, wajah bu Fely makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah.

Evan pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Evan menyambut bibir merah bu Fely, desahan nafas mulai terasa berat hhhhhhhhciuman terus bertambah dahsyat, bu Fely menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Evan, dan dibalas dengan lilitan lidah Evan sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

Dengan naluri yang alami, tangan Evan merambat naik ke bahu bu Fely, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Evan meraba bahu bu Fely sampai ke lehernya.

Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Evan meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. shhhhhhhhht nafas bu Fely mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak.

Jemari lentik bu Fely tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Evan melingkari pinggang Evan, mencari lipatan handuk, hendak membukanya Uupps. Evan tersentak dan sadar.,tupshhh maaf bu maaf bu saya terbawa suasana.

Evan tertunduk tak berani menatap bu Fely sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah bu Fely. Terlihat bu Fely pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka.

Pemandangan yang menakjubkan. napa Van kita sudah memulainya dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam kamu harus menyelesaikannya Evan tatapan bu Fely terlihat semakin sendu mmm ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu bisa gawat dong pak Kardi juga bisa marah besar but jawab Evan.

Tanpa menjawab bu Fely bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Evan terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh bu Fely.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Kemudian dengan tenang bu Fely melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan membelakangi Evan itu nampak gerakan bokong bu Fely naik turun, dan perasaan Evan semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat bu Fely berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur.”Cerita Sex”

Evan tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Fely. Sampai bu Fely berdiri dekat di depan Evan dan berkata,tkamarnya udah di kunci Van, dan gak ada yang akan mengganggu. Evan tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan.

Bu Fely kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Evan mendekat dan duduk di samping bu Fely hmmm nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Evan langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

Bu Fely yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Evan, menarik wajah dan langsung melumat bibir Evan dengan nafsu yang membara. Evan membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah bu Fely, tangan Evan meremas payudara montok milik bu Fely.
 


Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, bu Fely mendorong lembut badan Evan, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu.

Evan mendorong lembut tubuh bu Fely, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang.

Tanpa menunggu lagi Evan melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting.

Dengan gemas Evan menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya HHHH. AHHH.MMMH. suara bu Fely mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Evan melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Fely yang menggelinjang kegelian.

Evan menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam bu Fely, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan bu Fely mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi.

Evan mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha bu Fely yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama.

Evan menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina bu Fely dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat bu Fely mengerang kenikmatan, AHHHH. MMMMH HHH Van.UHH desahan birahi yang memuncak dari bu Fely membuat Evan semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

Setelah beberapa menit Evan mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya bu Fely tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya, Van. Ayo sayang masukkin Van hhhhmmmmh. Suara bu Fely ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

Dengan tenang Evan menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap.

Bu Fely semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Evan naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Fely yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Evan dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

Dengan sekali dorongan penis Evan amblas sampai setengahnya. Evan menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan bu Fely, AHHH.TERUSKAN Van.AHHH.

Kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Evan memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

Evan bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan bu Fely mencengkam punggung Evan, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh


AH..AH..AH..MMHMHHHHHH. tak hentinya desahan meluncur dari bibir Evan dan bu Fely. Sesaat Evan menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, bu Fely memeluk Evan dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya.

Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, bu Fely memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan.

Sesekali bu Fely memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar Evan lebih dalam. Evan tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu bu Fely.

Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat bu Fely seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Evan membalikkan posisi, bu Fely kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Evan meneruskan pertempuran.

Van ..AHH..AH..AH..UHTERUS Van. AHHHAHH IBU SAMPAI VAN.AHHHHHHHHH MMMMMHHH.

Setelah teriakan tertahan bu Fely mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Evan merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.

Evan menikmatinya dengan memutar “mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Evan kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut bu Fely.

  



Yang dengan cepat meraih penis Evan dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut bu Fely mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Evan membaringkan tubuhnya disamping bu Fely.

Terdiam untuk beberapa saat. Bu Fely bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Evan. makasih ya sayang ini rahasia kita berdua I love u Van,t bisik mesra bu Fely di telinga Evan.

mmm baik but belum sempat Evan menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Fely menempel di bibirnya, kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dongtucap bu Fely manja. iya sayang. Balas Evan, senyum manis merekah di bibir seksi bu Fely.

Setelah itu dengan cepat Evan dan bu Fely merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Evan, bu Fely berbisik mesra,tsayang tar malem suamiku gak ada di rumah.. aku tunggu di kamar ya berapa ronde pun dilakoni buat Evan sayang. Sambil berpelukan mesra, Evan menyanggupi ajakan bu Fely. 


Klik Juga : Kumpulan Foto Seksi Cewek Asia 

 Agen Judi Online Terpercaya