Bossku Yang Kesepian


Agen Judi Online Terpercaya 


CERITA SEX - Pak Jaka adalah laki-laki 50 tahunan yang dulunya bekerja sebagai tentara, namun sekarang
pak Jaka dipecat karena kasus kedisiplinan karena pak Jaka sering gak berangkat dinas
hanya untuk urusan yang gak penting-penting. Pak Jaka ini memiliki tubuh yang sangat
kekar, berkulit lumaya hitam dan tentunya wajah yang seram. Seusai dia dipecat dai
tentara, dia sekarang bekerja jadi satpam disebuah rumah yang sangat besar dan sangat
megah sekali, hampir seperti istana, namun pak Jaka disitu bekerja sendirian. Pak Jaka
saat ini bekerja pada pengusaha emas yang kaya raya. Dia juga mempunyai majikan perempuan
yang bernama Tari. Dia masih lumayan muda sekitar 30 tahunan dengan tubuh yang gak perlu
dibicarakan lagi, karena wajah dan tubuhnya sangat menggaTarihkan dan membuat nafsu setiap
laki-laki.




Setelah kurang lebih setahun pak Jaka bekerja dirumah megah itu, pak Jaka setiap malam
mendapati kedua majikannya sedang berhubungan intim. Yang biasanya pak Jaka hanya dapat
melihat tubuh seksi majikannya itu terbalut pakaian, sekarang setiap malam pak Jaka dapat
melihat langsung tubuhnya yang seksiitu telanjang bulat. Ketika pak Jaka mengintip kedua
majikannya sedang bersetubuh pak Jaka membayangkan kalau dia yang ada diposisi majikan
laki-lakinya itu dan menikmati tubuh majikan wanitanya itu. namun pak Jaka mendesah karena
semua itu hanya khayalan dan tak mungkin akan terjadi.
Hingga suatu malam, saat itu sedang gerimis. Pak Jaka duduk sendirian didalam pos. beda
dengan yang lain, pos pak Jaka ini sangat lengkap seperti kamar pribadi. Kemudian pak uang
dikagetkan dengan datangnya manjikan wanitanya. Majikan wanitanya sengaja mendatangi pak
Jaka untuk menghilangkan jenuhnya, ia berjalan-jalan di halaman itu dan membawa makanan
kecil untuk Jaka. Ia ke ruang satpam dan duduk didalamnya, Jaka menjadi salah tingkah.
“Bu, saya tidak enak sama Ibu. Masak Ibu duduk di ruang ini?” kata Jaka. “Ohhh… ndak apa-
apa la, Pak? Masak… duduk saja ndak boleh? “Saya takut nanti Pak Rudi marah,” jawab Jaka.
“Oooo itu to… Mas Rudi sekarang sedang di Kanada. Jadi, ndak apa kok, pak,” terang Tari.
“Kalau Pak Jaka keberatan saya disini, Bapak saja yang ke dalam, kan kita bisa bicara-
bicara, Pak?” kata Tari. “Baiklah, Buk,” kata Jaka, “Tapi hari akan hujan tampaknya.” Lalu
Tari berjalan kedalam rumahnya dan diikuti Jaka di belakang. Dari belakang ia perhatikan
terus pinggul majikannya itu yang saat itu memakai celana tidur dan blouse dari sutra. Di
dalam salah satu ruangan di rumah itu, Tari dan Jaka berbincang- bincang tentang berbagai
hal, sampai tentang masalah dalam kamar tidur Tari dan Rudi. Sedang hari saat itu di
luaran hujan deras.
Karena suasana dan dinginya malam itu, ditambah lagi pembicaraan yang terlalu menyentuh
tentang urusan ranjang, membuat Jaka mengetahui rahasia kamar Tari dan Rudi itu. Jaka
merasa mendapatkan peluang untuk masuk ke dalam pribadi Tari. Dengan berbagai cara dan
rayuan, Jaka pun telah dapat mengenggam tangan Tari dan memeluknya. Dengan cara yang
lembut ia dapat mencium bibir Tari yang mungil itu. Tari sedikit menyesal karena ia telah
jatuh dalam kelembutan yang diberikan Pak Jaka. Dengan kelihaian Jaka mempermainkan Tari,
maka Tari dapat ia giring kedalam salah satu kamar di rumah itu. Di kamar yang
diperuntukan bagi tamu itu, Tari ia tuntun. Di dalam kamar itu ia baringkan Tari dengan
hati-hati dan ia raba buah dada Tari tanpa membuat Tari merasa menyesal. Lalu ia buka
blouse tidur dan BH yang menutupi dada Tari satu persatu.Cerita Sex Terbaru
Di belahan dada Tari ia singgah untuk memilin puting dan mengggigit dada Tari hingga
memerah. Tari saat itu tidak sadar bahwa ia telah punya suami dan jatuh terlalu dalam.
Dengan tangannya, Jaka membuka celana tidur Tari dan lalu celana dalamnya sehingga
terlihat bulu-bulu halus yang tertata rapi menutupi rongga vagina Tari. Dengan leluasa
jari tangan Jaka masuk dan mempermainkan lobang vagina Tari hingga Tari ingin cepat
dituntaskan. “Ahggggggggghhhhh, Pakkk…. Cepat, Pak…” Dengus Tari saat itu. Lalu Jaka
membuka seluruh pakaiannya sehingga ia pun kini telah telanjang bulat. Jaka yang selama
ini hanya melihat Tari telanjang saat bersenggama denga suaminya, kini dapat melihat
sendiri dari dekat dan merasakan langsung kehangatan tubuh Tari yang selama ini hanya bisa
ia bayangkan. Jaka pun lalu membuka kedua kaki Tari hingga kedua kaki yang jenjang itu
tertaut di kedua bahunya yang bidang. Ia arahkan penisnya yang tegak, siap untuk masuk ke
dalam vagina Tari yang masih kecil itu.

Dengan sedikit dipaksa, amblaslah penis Pak Jaka kedalam lobang itu. Tari hanya bisa
menggigit bibir bawahnya menahan rasa nyilu dan perih saat dimasuki kemaluan Jaka.
Beberapa saat lamanya Jaka terus menggenjot dan memajumundurkan penisnya di dalam vagina
Tari hingga Tari merasakan nikmat dan orgasme. Lalu Jaka pun memuncratkan maninya di dalam
vagina Tari. Ia biarkan saja tumpah di dalam tubuh nyonya majikannya itu. Sambil penisnya
tetap tertanam di dalam vagina Tari, Jaka pun diam di atas tubuh Tari melepas lelahnya
hingga ia tertidur. Tari pun tergolek bersimbah keringat. Saat itu keringat Jaka telah
bercampur dengan keringat Tari. Tidak ada lagi yang membatasi kulit mereka. Tubuh Tari
masih terhimpit dibawah dalam keadaan lemas dan puas. Malam itu Pak Jaka melakukannya
sebanyak dua kali lagi dan Tari pun tidak sempat menolaknya. Sejak saat itu, bila ada
kesempatan, di salah satu kamar rumah itu Tari maupun Jaka berpacu dalam bTarihi. Rudi
tidak tahu dan hanya mereka berdualah yang menyimpan rahasia itu, hingga saat ini



Agen Judi Online Terpercaya

Sex Polwan Membuat ku Pengen Terus


Agen Judi Online Terpercaya 

 CERITA SEX -  Hari itu aku sangat buru-buru masuk kuliah. Dengan reflek aku langsung naik motor.jarak
antara kos dengan kampusku lumayan jauh. Tanpa aku sadari aku lupa mengenakan helem.
Setelah akhirnya dideket kampus, tiba-tiba aku dihentikan secara tiba-tiba oleh seorang
polisi bermotor. Dan ternyata setelah membuka helmnya, dia adalah polisi wanita yang
terlihatsangat cantik sekali wajahnya. Umurnya pun masih bisa dibilang muda. Mungkin
umurnya sektaran 29 tahunan. Dari tanda pengenalyang ada dibajunya aku mengetahui kalau
nama polwan cantik itu adalah Rini.


 Setelah mencegatku lalu polwan cantik itu meminta surat-surat kendaraanku, namun sialnya
setelah aku merogoh kantong celananku, dompetku pun tak ada. Habislah sudah aku siang itu
aku diceramahi habis-habisan oleh polwan cantik itu. Aku hanya bisa terdiam dengan
menunduk. Sambil aku membuka-buka tas, ternyatastnk motorku ada didalam tasku, dan aku
langsung memberikan stnk itu kepada mbak polwan. Namun itu tidak bisa mengurangi
kesalahanku yang tidak memakai helm dan juga tidak mempunyai SIM.
Lalu tanpa kusadari, Letnan Rini mengambil sesuatu dari dalam sakunya, lalu dia
membungkukkan badannya untuk menulis sesuatu. Pada posisi nungging, aku lihat lagi bodynya
yang wuih selangit deh.. Tanpa kusadari, “adik kecilku” membengkak perlahan. Setelah itu
dia tegakkan badannya, terus berkata, “Eee.. saudara Boyy, Anda Kami tilang karena Anda
tidak memakai helm dan ngebut. Sidang akan dilaksanakan besok lusa. Jangan lupa Anda harus
hadir di persidangan besok. Oke..?”
“Tapi Bu, besok lusa Saya tidak bisa hadir, soalnya pada hari itu Saya harus mengantar
pacar yang akan diwisuda. Jadi Saya minta tolong sama Ibu, bagaimana dech baiknya agar
persoalan ini selesai..?”
Lalu dia bilang, “Do you have some money..?”
“Aduh, maaf sekali Bu, Saya sama sekali tidak membawa uang sepeser pun.” jawabku.
“Baiklah, kalau gitu SIM-mu Aku tahan untuk sementara, tapi nanti malam Kamu harus pergi
ke rumah Saya. Dan ingat..! Kamu harus datang sendiri. Oke..? Ini alamatku. Jangan lupa
lho, Aku tunggu jam 7 malam.” Dia pergi sambil mengerdipkan matanya kepadaku. Aku kaget,
tetapi happy banget, pokoknya senang dech.
Aku sampai di rumahnya sekitar jam 7 malam dan langsung mengetuk pintu pagarnya yang sudah
terkunci. Tidak lama kemudian, Ibu Rini muncul dari dalam dan sudah tahu aku akan datang
malam itu.

“Ayo Boy.., masuk. Aku sudah lama nunggu lho, sampai basah dan bau keringat pantatku duduk
terus dari tadi..” sapanya.
“Akkhh.. Ibu bisa saja..” jawabku.
“Sorry.., pintunya sudah digembok, soalnya Aku tinggal sendiri, jadi harus hati-hati.”
sambutnya.
“Oh.., jadi Ibu belum menikah too..? Sayang lho..! Wanita secantik Ibu ini belum
menikah..” kataku merayu.

“Aaa.. Kamu merayu ya..?” tanyanya.
“Enggak kok Bu, Saya berkata begitu karena memang kenyataannya begitu. Coba Ibu pikir, Ibu
sudah mapan hidupnya, cantik luar-dalam, dan sebagainya dech..” jelasku.
“Ehhkk.. Aku cantik luar-dalam, apa maksud Kamu, Aku cantik luar-dalam..?” tanyanya lagi.
“Waduh.., gimana ya, malu Aku jadinya..?” jawabku.
“Kamu nggak perlu malu-malu mengatakannya, Kamu ingin SIM Kamu kembali nggak..?”
ancamnya.”Eee.. sekarang gini aja, Kamu udah punya pacar khan..? Sekarang Saya tanya,
kenapa Kamu memilih dia jadi pacar Kamu..?” tanyanya lagi.Cerita Sex Terbaru

“Eee.. jujur aja Bu, dia itu orangnya cantik, baik, setia dan cinta sama Saya, that’s
all..”
“Kalau seumpama Kamu disuruh milih antara Saya dan pacar Kamu, Kamu pilih Saya atau pacar
Kamu sekarang..? Bandingkan aja dari segi fisik, Oke.. Saya atau Dia..?” tanyanya
memojokkanku.
“Eee.. Anu.. anu.. ee..,” aku dibuat bingung tidak karuan.
“Ayo.. jawab aja..! Kalau Kamu tidak jawab, SIM Kamu tidak kukembalikan lho..!” ancamnya
lagi.
“Waduhh.., gimana ya..? Ehmm.., baiklah, Saya akan jawab sejujurnya. Saya tetap akan
memilih pacar Saya sekarang.” jawabku.

“Wow.., kalau begitu dia lebih cantik dan semok dong dari Saya..?” jawabnya lirih.
“Eee.. bukan begitu Bu, Saya memilih pacar Saya walaupun Dia sebetulnya kalah cantik dari
Ibu, dan segalanya dech..!” jawabku. “Akhh.. yang benar, jadi Aku lebih cantik dan semok
dari Dia..?” tanyanya lagi.
“Jujur saja.., ya.. ya.. ya..” jawabku mantap.
“Ohh.., Aku jadi tersanjung dan terpikat dengan jawabanmu tadi..,” katanya girang, “Wah..
jadi lupa Aku, Kamu nonton TV aja dulu di ruang tengah, Aku mau ambil SIM Kamu di kamar..,
Oke..?” pintanya.

Lalu aku menuju ke ruang tengah, kuputar TV. Secara tidak sengaja, aku melihat tumpukan
VCD. Aku tertarik, lalu kulihat tumpukan VCD itu, lalu, ohh astaga, ternyata tumpukan VCD
itu semuanya film “XX”, aku terkejut sekali melihat tumpukan film “XX” itu. Sebelum aku
melihat satu-persatu, terdengar bunyi pintu dibuka. Lalu, ohh, aku terkejut lagi, Ibu Rini
keluar dari kamarnya hanya menggenakan daster pink transparan, di balik dasternya itu,
bentuk payudaranya terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang menyembul bak gunung
Semeru. Begitu ia keluar, mataku nyaris copot karena melotot, melihat tubuh Ibu Rini. Dia
membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas.
“Kenapa..? Ayo duduk dulu..! Ini SIM Kamu.. Aku kembalikan..” katanya.
Wajahku merah karena malu, karena Ibu Rini tersenyum saat pandanganku terarah ke buah
dadanya.
“SIM Kamu, Aku kembalikan, tapi Kamu harus menolong Saya..!”
Ibu Rini merapatkan duduknya di karpet ke tubuhku, aku jadi panas dingin dibuatnya.
“Boy..?” tegurnya ditengah-tengah keheninganku.
“Ada apa Bu..?” tubuhku bergetar ketika tangan Ibu Rini merangkulku, sementara tangannya
yang lain mengusap-usap daerah “XX”-ku. “Tolong Ibu Rini ya..? Dan janji, Kamu harus janji
untuk merahasiakan hal ini, kalau tidak aku DOR Kamu..!” pintanya manja.

“Tapi.. Saya.., anu.., ee..”
“Kenapa..? Ooo.. Kamu takut sama pacar Kamu ya..?” katanya manja.
Wajahku langsung saja merah mendengar perkataan Ibu Rini, “Iya Bu..” kataku lagi.
“Sekarang Kamu pilih disidang atau pacar Kamu..?” ancamnya.

Dia kemudian duduk di pangkuanku. Bibir kami berdua kemudian saling berpagutan. Ibu Rini
yang agresif karena haus akan kehangatan dan aku yang menurut saja, langsung bereaksi
ketika tubuh hangat Ibu Rini menekan ke dadaku. Aku bisa merasakan puting susu Ibu Rini
yang mengeras. Lidah Ibu Rini menjelajahi mulutku, mencari lidahku untuk kemudian saling
berpagutan bagai ular. Setelah puas, Ibu Rini kemudian berdiri di depanku yang dari tadi
masih melongo, karena tidak percaya pada apa yang sedang terjadi. Satu demi satu
pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang polos tanpa sehelai bnenangpun seakan akan
menantang untuk diberi kehangatan olehku.
“Lepaskan pakaiannmu Boy..!” Ibu Rini berkata sambil merebahkan dirinya di karpet.
Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.
“Ayoo.. cepat dong..! Aku udah gatel nich.. ohh..” Ibu Rini mendesah tidak sabar.
Aku kemudian berlutut di sampingnya. Aku bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan,
karena malu.
“Boy.. letakkan tanganmu di dadaku, ayo ohh..!” pintanya lagi.
Dengan gemetar aku meletakkan tanganku di dada Ibu Rini yang turun naik. Tanganku kemudian
dibimbing untuk meremas-remas payudara Ibu Rini yang super montok itu.
“Oohh.. enakk.., ohh.. remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..” desahnya.

Dengan semangat aku melakukan apa yang dia katakan. Lama-lama aku jadi tidak tahan, lalu,
“Ibu.. boleh Saya hisap susu Ibu..?” Ibu Rini tersenyum mendengar pertanyaanku, dia
berkata sambil menunduk, “Boleh Sayang.. lakukan apa yang Kamu suka..” Tubuh Rini menegang
ketika merasakan jilatan dan hisapan mulutku yang sekarang mulai garang itu di susunya.

“Oohh.. jilat terus Boy..! Ohh..” desah Ibu Rini sambil tangannya mendekap erat kepalaku
ke payudaranya.

Aku lama-lama semakin buas menjilati puting susunya, mulutnya tanpa kusadari menimbulkan
bunyi yang nyaring. Hisapanku semakin keras, bahkan tanpa kusadari, aku menggigit-gigit
ringan putingnya yang ohh.

“Mmm.. nakal Kamu..” Ibu Rini tersenyum merasakan tingkahku yang semakin “Jozz” itu.
Lalu aku duduk di antara kedua kaki Ibu Rini yang telah terbuka lebar, sepertinya sudah
siap tempur. Ibu Rini kemudian menyandarkan punggungnya pada dinding di belakangya.
“Ayo, sekarang Kamu rasakan memekku..!” ia membimbing telunjukku memasuki liang
senggamanya.Cerita Sex Terbaru

“Hangat, lembab, sempit sekali Bu..” kataku sambil mengucek kedalaman liang kenikmatannya.
“Sekarang jilat ‘kontol kecil’-ku..!” katanya.
Pelan-pelan lidahku mulai menjilat klitoris yang mulai menyembul tinggi sekali itu.
“Terus.. oohh.. ya.. jilat.. jilat. Terus.. ohh..” Ibu Rini menggerinjal-gerinjal keenakan
ketika kelentitnya dijilat oleh mulutku yang mulai asyik dengan tugasnya.
“Gimana.., enak ya Bu..?” aku tersenyum sambil terus menjilat.
“Oohh.. Boooy..” tubuh Ibu Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang,
sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.

Lidahku semakin berani mempermainkan kelentit Ibu Rini yang makin bergelora dirangsang
birahi. Nafasnya yang semakin memburu pertanda pertahanannya akan segera jebol. Dan aku
akan unggul 1-0, ee.. emangnya main bola. Lalu, “Oooaahh.. Booy..!”

Tangan Ibu Rini mencengkeram pundakku yang kokoh bagaikan tembok raksasa di China,
sementara tubuhnya menegang dan otot-otot kewanitaannya mulai menegang, dan
muncratlah‘lahar’Ibu Rini di mulutku. Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yang
telah kuberikan.

“Hmm.. Kamu sungguh lihai Booy.. Sekarang coba gantian Kamu yang berbaring..” katanya.
Aku menurut saja. Batang kejantananku segera menegang ketika merasakan tangan lembut Ibu
Rini yang mulai mempermainkan senjata keperkasaanku.
“Wah.. wahh.. besar sekali. Oh my god.. Ohh..” tangan Ibu Rini segera mengusap-usap batang
keperkasaanku yang telah mengeras tersebut.

Segera saja benda besar dan panjang itu mulai berdenyut-denyut dan dimasukkan ke mulut Ibu
Rini. Dia segera menjilati batang kemaluanku itu dengan penuh semangat. Kepala
kejantananku itu dihisapnya keras-keras hingga aku jadi merintih keenakan.

“Ahh.. enakkee.. rekk..!” aku tanpa sadar menyodokkan pinggulku untuk semakin menekan
senjata keperkasaanku agar makin ke dalam mulut Ibu Rini yang telah penuh oleh batang
kejantananku. Gerakanku makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Ibu Rini.
“Ooohh Bu.. oohh.. mulut Ibu memang sakti.. ohh.. I’m coming.. ohh..”
Muncratlah laharku di dalam mulut Ibu Rini yang segera menjilati cairan itu hingga
tuntas.. tas.. tas.. plass.

“Hmm.. agak asin rasanya Boy punyamu.., tapi enak kok..” Ibu Rini masih tetap menjilati
kemaluanku yang masih tegak bagaikan tugu Monas di Jakarta, menara Piza di Italy, menara
Eiffel di Paris.

“Sebentar ya.., Aku mau minum dulu..” katanya setelah selesai menjilati batang
kejantananku.
Ketika Ibu Rini sedang membelakangiku sambil menenggak air putih dari kulkas. Aku melihat
body yang wuih dan itu ohh, pantat yang bulat. Aku memang suka pantat yang bulat dan
menantang. Aku tidak tahan cuma melihat dari jauh, lalu aku berdiri dan berjalan
menghampirinya, lalu mendekapnya dari belakang.

“Boy.. jangan nakal dong, biar Ibu minum dulu..!” katanya manja.
“Aku tidak tahan melihat pantat ibu yang bulat dan menantang itu.” kataku tak sabaran.
“Kamu suka pantatku, kalau gitu Kamu tentu mau kalau nanti pantatku mendapat giliran untuk
Kamu obok-obok, bagaimana Boy..? Mau ngobok-ngobok pantat Ibu..?” tanyanya.
Aku terima tantangannya. “Ohh.., memang benar-benar wuihh..” aku berkata sambil mengelus-
elus pantat Ibu Rini.

Lalu aku jongkok agar dapat jelas melihat, kusentuh lembut pantat itu dengan tanganku.
Terus kucium, kuelus lagi, kucium lagi terus kujilat, lalu kubuka belahan pantat itu.
Ohh.., terhampar pemandangan indah dengan bau yang khas, lubang yang sempit, lebih sempit
dari yang di depandan sekitarnya ditumbuhi bulu-bulu yang lumayan lebat. Lalu kujulurkan
jari telunjukku ke lubang yang sempit itu. Waktu aku coba memasukkan jariku ke lubang itu,
terdengar jeritan kecil Ibu Rini.

“Boy.., jangan keras-keras ya, nanti sakit.. lho..”
Lalu aku mulai memasukkan step by step. Waktu jariku menembus lubang itu sepertinya
tanganku mau disedot masuk ke dalam.

“Lubang Ibu nakal juga ya, masa jariku mau dimakan juga..?”
“Akhh.. Kamu nakal dech.., ohh Boy.. coba sekarang Kamu jilat ya..?” pintanya.
Lalu kutarik jariku dari dalam lubang itu, lalu aku mulai menjilati lubang itu ehhmm..,
lumayan juga rasanya, asin-asin gurih.

Sementara itu, Ibu Rini terdengar merintih keenakan. Lama-lama aku tidak sabar, dan terus
kuberdiri dan tanpa basa-basi, aku langsung membalikkan badannya. Terus kulahap gundukan-
gundukan daging di dada Ibu Rini dengan nikmat. Sementara itu, Ibu Rini mulai mendesah-
desah dan menggelinjang. Kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam. Goyangan-
goyangan lidahku yang terus menjilati puting susu Ibu Rini yang tinggi dan lancip begitu
bertubi-tubi tanpa henti. Ibu Rini menggerinjal-gerinjal dengan keras.

“Aaahh.. uuhh.. uuhh..” desahan-desahan kenikmatan semakin banyak bermunculan dari mulut
Ibu Rini.

Geliat-geliatan tubuhnya semakin menjadi-jadi karena merasa sensasi yang luar biasa akibat
sentuhan-sentuhan mulut dan lidahku pada ujung syaraf sensitif di payudaranya. Urat-urat
membiru pun mulai menghiasi dengan jelas seluruh permukaan payudara yang super montok itu.

Masih dengan mulutku yang tetap berpetualang di dada Ibu Rini yang juga masih
menggelinjang, aku membopong Ibu Rini ke kamar. Kujatuhkan tubuh Ibu Rini di atas kasur
spring bed yang sangat empuk. Saking keras jatuhnya, tubuhnya yang aduhai itu sempat
terlontar-lontar sedikit sebelum akhirnya tergolek pasrah di atas ranjang itu. Setelah
itu, Ibu Rini tetelentang di kasur dengan kaki-kakinya yang jenjang terjulur ke lantai.
Tubuh bugilnya yang putih dan mulus beserta payudara yang montok dengan puting susu nan
tinggi yang teronggok kokoh di dadanya, memang sebuah pemandangan yang amat menawan hati.Cerita Sex Terbaru

Lalu aku berlutut di lantai menghadap selangkangan Ibu Rini. Kurenggangkan kedua kakinya
yang menjejak di lantai. Dengan begitu aku dapat memandang langsung ke arah
selangkangannya itu. Bulu-bulu kemaluan yang tumbuh di padang rumput tipis yang menghiasi
wilayah sensitif itu begitu menggelora nafsu birahiku. Aromanya yang segar dan harum
membuat nafsuku itu kian meninggi. Kudekatkan mulutku ke bibir Memeknya dan kujulurkan
lidahku untuk mencicipi lezatnya lubang itu. Tubuh Ibu Rini terlonjak keras ketika
kucucukkan lidahku ke dalam liang senggamanya. Kukorek-korek seluruh permukaan lorong yang
gelap itu. Begitu hebat rangsangan yang kubuat pada dinding lorong kenikmatan tersebut,
membuat air bah segera datang membanjirinya.

“Ooohh.. uuhh.. aahh..” terdengar rintihan Ibu Rini dari mulutnya yang megap-megap
setengah membuka.

Kemudian aku berdiri. Dengan tangan bertumpu ke atas kasur, kucoba mengarahkan ujung
penisku ke lubang Memek yang lumayan sempit yang tampak licin dan basah milik Ibu Rini.
Berhasil. Perlahan-lahan kuhujamkan batang kemaluanku ke dalam liang senggama itu. Tubuh
Ibu Rini berkejat-kejat dibuatnya merasakan nikmat penetrasi yang sedang kulakukan saat
ini.
“Aaahh.. oohh..” tak ayal jeritan-jeritan mengalir dari mulutnya.

Akhirnya batang keperkasaanku amblas semua ke dalam liang gelap yang berdenyut-denyut
milik Ibu Rini diiringi dengan jeritannya. Kenikmatan ini kian bertambah menjadi-jadi
setelah aku melakukan penetrasi lebih dalam dan intensif lagi. Gerakan memompa dari batang
kejantananku di dalam kemaluan Ibu Rini semakin kupercepat. Terdengar suara kecipak-
kecipak dan lenguhan kami berdua karena terlalu asyiknya kami bersenggama. Seiring dengan
tangan yang kembali meremas-remas perbukitan indah yang menjulang tinggi di dada Ibu Rini,
batang kejantananku terus melakukan serangan-serangan yang tanpa henti di dalam lubang
senggamanya yang bertambah kencang denyutan-denyutannya.

Memek memerah yang terus berdenyut-denyut dan amat licin akibat begitu membanjirnya
cairan-cairan kenikmatan yang keluar dari dalamnya, terasa menjepit bnatang kejantananku.
Demikian sempitnya ruang gerak penisku di dalam lorong gelap itu, menjadikan gesekan-
gesekan yang terjadi begitu mengasyikkan. Ini merupakan sensasi sendiri bagiku yang
merasakan batang keperkasaanku seperti merasa diurut-urut oleh seluruh permukaan dinding
Memeknya. Mulutku pun tak henti-hentinya menyuarakan desahan-desahan kenikmatan tanpa bisa
dihalangi lagi.

“Oiihh.. Booy.. ohh..” Ibu Rini menjerit-jerit tidak karuan, sementara tubuhnya juga
melonjak-lonjak dengan keras.

Sekuat tenaga kuhujam-hujam penisku dengan lebih ganas lagi ke dalam liang senggamanya.
Rasanya hampir habis tenaga dan nafasku dibuatnya. Tetapi nafsu birahi yang begitu
menggelora tampaknya membuatku lupa pada kelelahanku itu. Ini dibuktikan dengan sodokan
kejantananku yang berusaha menusuk sedalam-dalamnya. Bahkan berkali-kali ujung batang
kejantananku sampai menyentuh pangkal liang tersebut, membuat Ibu Rini menjerit keenakan.

“Booy.. Booy.. Aku.. mau.. keluar..” Ibu Rini melenguh kencang.

Ia merasakan sudah tidak bisa menahan klimaksnya lagi. Akan tetapi, aku belum merasakan
klimaks sedikit pun. Langsung kutambah kecepatan genjotan-genjotan batang kejantananku di
dalam liang senggamanya. Begitu buasnya sodokan-sodokanku itu, membuat tubuh Ibu Rini
bergoyang-goyang hebat, dia merintih.. merintih.. dan merintih. Akhirnya saat yang
diharapkan itu tercapai. Aku melenguh panjang merasakan laharku muncrat, menyusul Ibu Rini
yang sudah terlebih dahulu memperoleh orgasmenya. Begitu nikmatnya orgasme yang kurasakan
itu sehingga membuat laharku bagaikan air bah menerjang masuk ke dalam liang senggama Ibu
Rini. Kami berdua mengejang kencang saat titik-titik puncak itu tercapai. Tapi kenapa
batang kejantananku tidak mau istirahat, dan masih terlihat perkasa. Dengan segera aku
berlutut di atas ranjang.

Kuminta Ibu Rini untuk berlutut juga membelakangiku dengan tangan bertumpu di kasur, jadi
dalam posisi doggy style. Kemudian Rini kudorong sedikit ke depan, sehingga pantatnya agak
naik ke atas, yang lebih memudahkan batang kejantananku untuk melakukan penetrasi ke dalam
lubang senggamanya. Setelah itu langsung kusodok kemaluan yang sekarang sudah terlihat
agak merekah itu dengan batang keperkasaanku dari belakang. Tubuh Ibu Rini terhenyak
hingga hampir terjungkal ke depan akibat kerasnya sodokanku itu, sementara mulutnya
menjerit keenakan. Dalam sekejap, senjata-ku itu seluruhnya ditelan oleh Memek itu dan
langsung menjepitnya. Jepitan liang senggama Ibu Rini yang berdenyut-denyut menambah
gairah birahiku yang memang sudah menggelora.

Dengan cepat, kutarik kejantananku sampai hampir keluar dari dalam liang senggamanya, lalu
kutusukkan kembali dengan cepat. Kemudian kutarik dan kusodok lagi, seterusnya berulang-
ulang tanpa henti. Doronganku yang keras ditambah dengan sensasi kenikmatan yang luar
biasa membuat Ibu Rini beberapa kali nyaris terjerembab. Namun itu tidak menjadi masalah
sama sekali. Bahkan sebaliknya, membuat permainan kami berdua menjadi kian panas.

Lalu, “Aah.. ah.. ah.. ah..” nafasku terengah-engah.

Kurasakan sekujur tubuhku mulai kehabisan tenaga. Tenagaku sudah begitu terkuras, tetapi
aku belum mau berputus asa. Kucoba mengeluarkan sisa-sisa tenaga yang masih ada semampuku.
Dengan sedikit mengejang, kugenjot batang kejantananku kembali ke dalam luabng
kenikmatannya sekuat-kuatnya. Ibu Rini pun tidak mau kalah, dia maju-mundurkan tubuhnya
dengan ganasnya. Akhirnya, Ibu Rini melenguh panjang, muncratlah lahar-nya, disusul
beberapa detik kemudian oleh kemaluanku.

Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami

Lalu secepat kilat kukeluarkan penisku dari dalam lubang kenikmatan Ibu Rini dan langsung
jatuh terkapar di kasur. Lalu, Ibu Rini langsung meraih batang kejantananku itu dan
dimasukkan ke dalam mulutnya. Ibu Rini mengocok penisku itu di dalam mulutnya yang memang
agak kecil. Namun Ibu Rini berhasil melumat batang keperkasaanku dengan nikmatnya.
Gesekan-gesekan yang terjadi antara kulit kemaluanku yang sensitif dengan mulut Ibu Rini
yang basah dan licin ditambah dengan gigitan-gigitan kecil yang dilakukan oleh giginya
yang putih karena pakai“Smile-Up Man”, membuat aku tidak dapat menahan diri lagi.
Muncratan-muncratan lahar kenikmatan yang keluar begitu banyaknya dari batang
keperkasaanku langsung ditelan seluruhnya, hampir tanpa sisa oleh Ibu Rini. Sebagian
meleleh keluar dari mulutnya dan jatuh membasahi kasur. Belum puas sampai disitu, ia masih
menjilati sekujur batang kejantananku sampai bersih total seperti sediakala. Bukan main!

Lalu kami berdua tergolek di atas tempat tidur dengan tubuh telanjang yang dibasahi oleh
keringat dan lahar kami. Kemudian aku tertidur. Setelah pagi harinya terbangun, kmai
mengulanginya lagi dengan fantasi Sex yang berbeda. Pagi itu ibu Rini mengajakku Untuk
melakukan hubungan Sex dikolam renang. Sungguh bahagianya hatiku mendapatkan sosok wanita
yang hyper Sex seperti ibu Rini Polwan Cantik Nan Jelita


BACA JUGA : DI BALIK ROK 


Agen Judi Online Terpercaya

Olla selalu siap untukku Cintai


Agen Judi Online Terpercaya

CERITA SEX -
Ketika itu aku masih berumur 21 tahun diman masih duduk di bangku kuliah di Surabaya kira kira
kejadian ini berlangsung 3 tahun yang lalu, aku mempunyai kenalan yang berawal dari internet dengan
seorang janda yang wajahnya China dia berumur 38 tahun bernama Olla sudah mempunyai anak 2 yang masih
kecil kecil umur 5 dan 9 tahun.


 Janda Olla orangnya supel jadi saat chat dengan dia bisa lama dan betah karena orangnya ramah, baik
dan cukup bisa mengikuti gaya anak muda “gaul”, kadang juga dia menelpon rumah saya ingin bercandaan
denganku kadang juga anaknya ikut bicara denganku lewat telpon.

Suatu saat Olla akan ada tugas dari kantornya ke Surabaya dia menelepon minta dijemput di Airport
katanya, wah asyik nih aku bisa ketemu sekalian bisa ngobrol dan bercanda.

Pada saat hari H dia telpon saya lagi dia bilang dia pake baju warna pink dan celana panjang hitam.
Hmm sesampainya di airport aku bingung sekali waktu aku lihat-lihat di kedatangan airport yang pakai
baju pink dan celana hitam cuman ada satu orang itupun kira-kira masih sekitar umur 30 th menurutku.
Aku beranikan diri untuk menyapa,

“Hmm selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Olla?” dengan senyum yang manis dia langsung merespons,
“Apakabar Iwan”.

Saya langsung bengong karena melihat tampangnya yang masih cantik dengan badan langsing tapi gemuk
pada bagian yang penting tentunya. Tiba-tiba Olla langsung mencium pipiku..
“Mmmuuaachh jangan pake ibu segala ya.. Panggil Olla aja!”.

Wah-wah saya langsung rada horny.. He.. he..he.. Seharian saya antar dia keliling ke kantor klien-
kliennya, setelah jam kerja usai, kita makan malam dan saya antar lagi dia ke airport.

Di perjalanan tiba-tiba dia minta berhenti di pinggir jalan. Saya tanya,

“Kenapa kok berhenti?” tanpa banyak bicara dia langsung mencium bibir saya dan membuka retsleting
celana saya, penis saya langsung menegang tanpa basa-basi.
Sambil mengelus-elus batangku dia bergumam,

“Hmm mantap juga batang kamu ini”

Ukuran penisku tidak terlalu besar sih sekitar 18 cm panjangnya, tapi menurut Olla, “helm proyek”-nya
ini bisa bikin nyesek.. He.. he.. he.. he..

Setelah puas melumat bibirku dia langsung menyedot batang kemaluanku yang dari tadi sudah menunggu
hisapan mulut sexinya, tak ketinggalan lidahnya menjilat-jilat batang penisku, aku tak mau tinggal
diam tanganku berusaha meremas dadanya yang cukup kenyal, tapi dia menepis,

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Sudah deh kali ini biar Olla yang kerja,”

ya.. aku pasrah saja sambil menikmati sedotan bibirnya, tak lama kemudian aku serasa melayang-layang
dan kepala penisku serasa makin besar akhirnya
“Oughh.. ahh..” Crott!! Spermaku keluar di mulut Olla,

Dia makin gila menyedot semua batangku masuk ke mulutnya seakan nggak mau ada spermaku yang lolos dari
mulutnya. Kepala penisku masih berdenyut saat Olla menyedotnya.

“Ahhmm enak banget batang kamu, thank’s ya,” kata Olla,

sambil tersenyum dan menciumku, dia sangat suka dengan penisku, sementara aku hanya bisa diam dan
masih terheran-heran melihat kebinalannya,

“Ayo jalan, ntar ketinggalan pesawat nih.”

Tiba-tiba Olla protes melihat aku hanya terdiam dan membiarkan celanaku terbuka. Pada saat aku tiba di
parkiran airport Olla berkata,

“Kamu masih utang lho sama aku”

“hmm…” aku hanya bisa senyum sambil kali in aku yang mencium bibir sexy-nya.

Olla memelukku erat, kami seperti pasangan kekasih aja.

Sebulan telah berlalu, kami tetap berhubungan via telepon, hubungan kami semakin akrab, lalu saya
memutuskan untuk pergi ke Jakarta untuk bertemu Olla. Kebetulan anak-anaknya sedang liburan sekolah,
sekalian saya bertugas mengajak anaknya jalan-jalan.

Saat tiba di Jakarta saya menginap di sebuah hotel yang cukup terkenal di daerah Senayan. Lalu kami
bertemu dan jalan-jalan bersama kedua anaknya,
“Hmm sudah seperti keluarga aja nih” pikirku dan Olla terlihat makin cantik, lebih cantik dari
sebelumnya.

Sepulang dari jalan-jalan, tiba-tiba anak Olla yang berumur 7th meminta saya untuk menginap di
rumahnya, agar kita bisa main playstation berdua. Asyik juga nih pikirku, karena memang aku juga
keranjingan main game. Saya dan Dodi (anak sulung Olla) sudah 2 jam main playstation. Saat itu sudah
jam 23.00, Dodi sudah mau tidur sementara Olla masih sibuk membereskan kamar yang akan saya tempati.

Kelar main PS dengan Dodi, saya langsung mandi karena sejak tadi saya belum mandi. Selesai mandi saya
lihat Olla sudah selesai beres dan duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton TV. Cantik sekali Olla
saat itu, dengen baju tidur warna ungu, wah.. yang bikin saya deg-degan dadanya yang berukuran 34b
menyembul dibalik gaunnya, dan setelah aku curi-curi pandang ternyata dia tidak memakai bra.

“Kamu masih hutang ama aku lho Wan”, Olla berkata begitu dengen senyum manisnya.

Ya aku langsung jawab aja,

“Iya deh pasti aku lunasin kok” wah kebeneran nih ngerasain vagina janda..

Hehehehe biarpun sudah umur 40-an tapi badannya sangat sexy karena memang hobbynya berenang.

“Kita sambil nonton bokep yuk Wan,” kata Olla.Cerita Sex Terbaru

Sewaktu Olla memasang VCD rada sedikit nungging, Hmm.. pahanya terlihat mulus den belahan pantatnya
terlihat sangat bersih, aku tak tahan langsung aja aku samperin dan menjilat belahan pantatnya dari
belakang sampai turun ke selangkangan.

“Ahh sayangg.. Sabar donk.. Aku sudah lama nggak diginiin” Olla mendesah sambil kakinya gemetaran.

Aku gendong saja ke sofa terus aku ciumin bibrnya, Olla merespons ciumanku dengan ganasnya,

“Jago juga nih ciumannya”, pikirku.

Sementara kedua tanganku mulai menyelusup ke dadanya yang sejak tadi membusung karena menahan nafas,
“Oughh ahh.. Terusin sayang,” desahnya.

Tangan Olla mulai berusaha meraih batang penisku yang sudah menegang dengan helm yang memerah,
“Eitt ini giliranku bayar hutang,” tanganku menepis tangan Olla dengan lembut, dia hanya tersenyum.

Sementara mulutku mulai menjilat-jilat puting Olla yang berwarna pink. Jemarinya mendekap erat
kepalaku, sambil mendesah dan kakinya memeluk erat pinggulku,
“Suck my pussy baby” Olla mendorong kepalaku ke arah vaginanya yang dari tadi cairannya membasahi
dadaku.

Hmm asyik benar nih pikirku dalam hati. Saat aku mulai menyapukan lidahku dari bagian bawah ke atas
vaginanya aku merasakan cairan yang sangat nikmat yang aku impikan sejak pertama kali bertemu Olla.
Aku hisap clitorisnya dia makin mengejang dan aku merasakan vaginanya sperti menghisap bibirku.

“Ciuman ama bibir atau vagina sama enaknya nih,” pikirku.

“Oughh sayangghh enak,” gumamnya.

Lidahku mulai bergerak konstan di clitorisnya semakin cepat, pantatnya bergerak naik turun mengikuti
irama lidahku, tiba tiba dia berteriak histeris.
“fish.. Ahh ahh oughh ah ahh ahh.. Iwann eghh.,” badan Olla mengejang, tangannya menekan kepalaku ke
vaginanya hingga hidung dan hampir semua wajahku basah karena cairan vaginanya.

Nafasnya tersengal-sengal dadanya makin membusung (ini pengalaman pertamaku menjilat vagina, sekarang
aku suka sekali menjilat vagina sampai lawan sex-ku mencapai klimaks karena jilatanku). Aku jilati
terus dan aku telan semua cairan vaginanya, rasanya enak banget!!

Sementara nafas Olla masih tersengal-sengal aku angkat kedua pahanya sehingga lobang pantatnya pas
berada di bibirku. Aku jilati lagi sisa-sisa cairan yang meleleh di lobang pantat Olla sambil aku
teruskan jilatanku ke atas dan turun lagi berulang-ulang. Tangan Olla makin menekan kepalaku, aku
makin menikmati permainan ini dan aku lihat kepala Olla menegadah pertanda dia sangat menikmati
jilatanku, sampai akhirnya aku berbalik lagi menjilat bagian lobang vaginanya yang masih berdenyut.

“Sayangghh terusinn aku hampir sampai lagi nihh,”gumamnya sambil menggerak-gerakan pantatnya.

Aku makin enjoy dengan rasa vaginanya yang seperti sayur lodeh.. Hehehehe. Aku hisap clitorisnya
sampai akhirnya dia mulai mengejang-ngejang..

“Oughh enakk sayangku..” Kuku jemarinya terasa perih di belakang leherku.

Olla mencapai klimaks untuk kedua kalinya, tanpa menunggu-nunggu lagi aku tancapkan saja batang
penisku yang dari tadi sudah menunggu untuk bersarang, Ternyata tak semudah itu, lobang vaginanya
memang cukup sempit pertama kali hanya kepala penisku aja yang bisa masuk, lalu setelah aku keluarkan
dan aku masukkan lagi beberapa kali akhirnya. BLESS..
“Eghh.. Enak banget Wan,” gumamnya Olla langsung menciumi bibirku dengan penuh nafsu.

Aku mulai memompa vaginanya secara beraturan sambil menjilati puting susunya yang merah dan menegang,
enak benar vagina Olla, pikirku.

Selama 15 menit aku memompa, perlahan tapi pasti vagina Olla makin terasa makin menyempit, aku makin
merasa enak.

“Ahh.. Ahh oughh” mendesah sambil tangannya mencengkeram pinggiran sofa.

Tiba-tiba cengkeramannya pindah ke punggungku sambil setengah berteriak Olla mencapai klimaks yang
ketiga kalinya,
“Aghh ahh I LOVE THE WAY YOU fish ME!!” Aku makin mempercepat gerakanku..
Olla makin menggila.

“fish.. fish.. fish ME.. Oughh ahh ahh,” Olla benar meracau tak karuan, untung jarak kamar tidur
dengan ruang tengah cukup jauh sehingga teriakannya tidak mengganggu tidur kedua anaknya.

Setalah Olla menikmati sisa-sisa klimaksnya aku ciumin bibrnyai dia dan dia tersenyum,
“Thank’s ya, hutangmu lunas, tapi kamu belum keluar sayangku,” dia berkata sambil membalikkan badannya
dan kedua tangannya memegang sandaran sofa.

“fish me from behind,” dia mengarahkan penisku yang masih menegang ke arah lobang vaginanya yang sudah
basah kuyup.

Langsung aja aku pompa vaginanya karena aku sudah tak tahan ingin cepat-cepat keluar, baru sepuluh
kali keluar masuk, Olla mendesah berat dan vaginanya berdenyut pertanda dia mencapai klimaksanya,
badannya seperti kehilangan tenaga, aku tahan pantatnya sambil terus aku pompa vaginanya.

Denyutan vaginanya membuat aku merasa makin nikmat. Dengan mata sayu Olla berkata,

“Keluarin di mulutku sayangku, aku haus spermamu”.

Aku tidak memperdulikan aku tetap focus mengejar kenikmatanku sendiri sampai akhirnya aku akan
mencapai puncak kenikmatan aku cabut penisku, dengan sigapnya Olla meraih batang penisku dan
mengocok-ngocok di dalam mulutnya.

“Oughh.. Isepin penisku sayanghh ahh..” Crott!! Crott.. Crott..

Cairan spermaku meleleh di dalam mulutnya sampai keluar dari tepi bibir Olla.

Tiba-tiba ada suara lenguhan yang cukup mengagetkanku

“ahh ahh ahh oughh..,” kami berdua terkaget-kaget ketika aku lihat pembantu Olla yang bernama Reny
sudah telentang sambil mengejang di lantai, jemarinya terlihat berada di dalam vaginanya, sementara
bajunya sudah tidak karuan. Aku baru sadar jika permainan kami diperhatikan oleh pembantu yang kira-
kira masih berumur 15 tahun. Namun badannya lumayan bongsor dan mulus, buah dadanya terlihat membusung
indah sekali. Namanya Reny.Cerita Sex Terbaru

Ternyata Reny sudah memperhatikan permainan kita sejak tadi. Tanpa malu-malu lagi Olla memanggilnya,

“Sini kamu!” sambil mukanya memerah Reny berjalan mendekat.

“Kamu ngapain?” tanya Olla.

“Ya lihat Ibu sama Mas Iwan begituan,” jawabnya dengan lugu sambil melirik ke arah penisku yang masih
tegak.
Olla berbisik,

“Aku sudah cape nih, aku rela kok kamu main sama Reny, tuh penis kamu masih tegak,” sambil menciumku
Olla membisikkan hal yang benar-benar aku inginkan dan cukup mengejutkan bagiku.

Sambil menunjuk ke arah VCD bokep yang sedang beradegan anal, Olla berkata kepada Reny,

“Kamu mau ngent*t seperti di TV itu ya Reny”

Dengan muka makin memerah Reny menjawab dengan perlahan dan gemetaran,

“Eng.. Engga bu, ma’afkan Reny”.

Dengan nada sedikit membentak Olla memerintah,

“Pokoknya kamu harus layani Mas Iwan sampai dia puas!! Siapa suruh ngelihat kita ngent*t sambil mainan
vagina pula, isepin tuh penis Mas Iwan!”.

Sambil perlahan-lahan mendekat, tangan Reny yang masih terlihat basah karena cairan vaginanya, meraih
batang penisku, perlahan Reny mulai mengocok-ngocok sambil mengulum penisku.. Hmm enak sekali bibr
mungil Reny. Aku elus pipinya dia memandang ke arahku, aku tanya si Reny,

“Kamu sudah pernah ngent*t ya?”

Dengan senyum malu-malu Reny menjawab,

“Sudah Mas, dulu waktu Reny masih di kampung sama teman-teman”

“Hahh ama teman-teman?, rame-rame Donk?” aku bertanya kembali.

Reny hanya mengangguk lalu melanjutkan kulumannya.

Aku lihat Olla sudah terlelap kecapean. Tanpa sadar aku meremas-remas payudara Reny sambil memelintir
putingnya. Reny mendesah menikmati sambil terus berusaha mengulum penisku. Dengan lugu Reny berkata,

“Mass ahh tolong donk dimulai, masukin Mass”.

Aku langsung mengangangkan kedua paha Reny dan Bless ternyata memang benar dia sudah tidak perawan
lagi. Reny mendesah perlahan..
“Ouhh penis Mas besar sekali, baru kali ini saya ngent*t sama orang dewasa.”

Reny terus menggoyang-goyangkan pantatnya sambil meremas payudaranya sendiri. Wah..cukup pengalaman
juga nih anak pikirku. Matanya terpejam sambil bibirnya mendesis seperti orang kebanyakan cabe..

“Ssshh ahh enakk Mass eghh.”

Tiba-tiba dia berusaha berdiri sambil mendorong badanku,

“Aku mau diatas mass ahh aku mau keluar”

Aku oke-in aja deh aku telentang, Reny berjongkok sambil menggoyangkan pantatnya, dia menciumi leherku
aku remas remas kedua payudaranya yang ranum denga puting kecoklatan. Genjotannya semakin keras aku
mengimbangi goyangan pantatnya, aku naik turunkan pinggulku juga. Reny mendesah tak karuan sambil
rebah di dadaku.

“Ahh mass ahh ahh oughh aku keluar Mass ahh aku mau lagi Mass.. Ahh..,” bibirnya melumat bibirku penuh
nafsu, dia berdiri dan menghadap tembok.

“Ayo Mass, kita main lagi, aku ingin dient*t sambil berdiri,” dengan sedikit mengangkat pantatnya aku
lesakkan batang penisku ke dalam vaginanya.

Reny menoleh ke arahku dan dia cuman tersenyum sambil berkata,

“Boleh nggak yang seperti di TV Mas?”

Wah.. binal juga nih anak pikirku, dalam hati aku juga ingin ngent*t pantat nih, kebetulan.

Pantat Reny memang bagus banget kenyal dan bulat, aku makin nafsu melihatnya. Reny membimbing penisku
masik ke lobang anusnya, oughh sempit banget rasanya tapi enak. Langsung aja aku dorong penisku keras
keras,

“Arrghh oughh Mass enakk teruss mass”

Reny benar-benar sexy, bau badannya yang wangi rada asem dikit membuatku semakin terangsang, aku
jilatin punggung dan leher bagian belakangnya sambil meremas payudaranya dari belakang. Gerakan
bokongnya benar-benar mirip Inul penyanyi dangdut.. Hehehe. Sambil terus mendesah, Reny meraih
tanganku dan dibimbingnye masuk ke lubang vaginanya yang banjir sejak tadi.

“Kocokin jarimu Mass di dalam vaginaku.. Ahh ahh oughh enakk!!”

Tiba-tiba pantatnya mengejang dan berdenyut (baru kali ini aku tahu kalau pantat dient*t juga bisa
klimaks)

Baca Juga Cerita Seks Duda Yang Perkasa

“Ahh Mass keluarin di pantatku, Mass aoughh aku keluar Mass.. Oughh ahh ahh” Reny meremas-remas
payudaranya sendiri.

Aku pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan anusnya aku nggak tahan sementara tanganku terus
bergerak keluar masuk vaginanya. Reny menengadah ke atas sambil terus meremas-remas payudaranya dan..

“Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..”

Mendengar desahannya aku makin bernafsu dan kepala penisku semakin membesar mau bongkar muatan,

“Oughh Reny pantatmu enakk banget.. Ahh” Semprotan spermaku membasahi bagian dalam anus Reny yang
masih berdenyut.

Lutut Reny bergetar dan dia terkulai lemas di lantai, penisku juga mulai melemas, kami berpelukan
kecapean. Benar-benar malam yang liar malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi..

Wah tidak terasa sudah hampir 5 jam aku bermain sex dengan dua wanita liar ini. Selama aku tinggal di
rumah Olla, tiap malam aku ngent*t dengannya dan paginya Reny selalu menyediakanku sarapan pagi dan
dia tidak pernah memakai celana dalam, aku sarapan sambil ngent*t sama Reny. Hehehehe. Enakk tenan



Agen Judi Online Terpercaya

Cerita Sex Pengalamanku

SEX
Agen Judi Online Terpercaya

 CERITA SEX - Kali ini aku akan menceritakan kisah yang sangat menarik dari seorang sekertaris yang
bernama Terre. Dia bekerja sebagai sekretaris pada suatu group perusahaan besar di
Jakarta. Kantornya terletak di bilangan daerah kelas satu, yaitu di jalan Jenderal
Sudirman, di sebuah gedung bertingkat. Kantor Terre terletak di lantai 15, dan ruangan
tempat Terre bekerja terletak agak berdekatan dengan tangga penghubung ke lantai 14 dan
17. Di tempat perusahaan-perusahaan lain dalam satu group, terdpt beberapa orang asing
yang bekerja sebagai tenaga ahli dan kebanyakan mereka berkantor di lantai 15. Mereka ada
yang berasal dr Philipina dan ada jg dr India serta Pakistan.


+


Sudah menjadi kebiasaan di kantor Terre di lantai 15, apabila setiap jam istirahat,
yaitu dr jam 12 sampai jam 2 siang, maka para karyawan termasuk para pimpinan perusahaan
keluar makan siang sehingga suasana di lantai 15 sangat sepi, hanya ditunggui oleh satpam
yang duduk di depan pintu luar dekat lift, sambil jg bertindak sebagai operator sementara
setiap jam istirahat. Akan tetapi sudah menjadi kebiasaan sejak Terre mulai bekerja di
kantor tersebut 4 bulan lalu, Terre lebih sering istirahat sambil makan makanan yang
dibawa dr rumahnya, di ruang kerjanya sendirian. Hal ini rupanya sudah sejak lama
diperhatikan oleh Amir Singh, salah seorang tenaga ahli berasal dr India, yang bekerja
di lantai 17.
Amir sering turun melalui tangga apabila dia pergi ke bagian pemasaran yang terletak di
ruangan sebelah barat di lantai 15, sedangkan ruangan tempat Terre bekerja dan tangga
penghubung terletak di ujung sebelah Timur lantai 15. Amir sangat tertarik melihat Terre,
karena Terre yang berumur 28 tahun, adalah seorang gadis Madura, yang sangat cantik.
Dpt digambarkan sosok Terre adalah gadis bertampang madura, yang sangat cantik dan manis,
dengan kulit agak kuning langsat, tinggi badan sekitar 165 cm, potongan muka manis,
agak memanjang dengan rambut hitam bergelombang terurai sampai bahu. Badannya tinggi
semampai dpt dikatakan kurus dengan berat badan sekitar 47 kg, dadanya agak rata hanya
terlihat tonjolan buah dadanya yang kecil, sedangkan pinggangnya amat langsing dengan
perut yang rata, pinggulnya serasi dengan pantatnya yang kecil tapi padat.

Tungkai pahanya dan kakinya terlihat panjang serasi dengan bentuk badannya. Apabila
berjalan badannya terlihat sangat gemulai dan pembawaan Terre terlihat sangat kalem malah
dpt dikatakan malu-malu. Amir sendiri adalah seorang pria berumur mendekati 40 tahun,
bekulit gelap dengan badan tinggi 178 cm dan besar, sedangkan kedua tangannya kekar
terlihat berbulu lebat, apalagi pada bagian dada dan kakinya. Kedua pahanya terlihat
sangat gempal. Terre memang agak risih jg terhadap Amir, karena setiap kali Amir lewat
depan ruangannya, Amir selalu melirik dan melempar senyum kepada Terre dan kalau
kebetulan Terre tidak melihat keluar, maka Amir akan mendehem atau membuat gerakan-
gerakan yang menimbulkan suara, sehingga Terre akan terpancing untuk melihat keluar.Cerita Sex Pembantu

Terre agak ngeri jg melihat tampang Amir yang berewokan itu dengan badannya yang gelap dan
tinggi besar. Terre telah mempunyai pacar, yang orang Madura jg dan badan pacarnya agak
ceking dan tidak terlalu tinggi, kurang lebih sama tingginya dengan Terre. Sampai pada
suatu hari, pada hari itu Terre ke kantor mengenakan baju terusan mini berwarna coklat
muda yang memakai kancing depan dr atas sampai batas perut. Seperti biasa tepat jam 12
siang, para karyawan dan boss di lantai 15 sudah pada keluar kantor, sehingga di lantai
15 hanya tinggal Terre sendiri yang sedang makan siang di ruangannya. Tiba-tiba Amir
melintas di depan ruangan Terre dan terus menuju ke bagian ruangan sebelah barat. Tapi
seluruh lantai 15 ternyata kosong, semua karyawan telah keluar makan siang. Begitu
melintas di pintu keluar satu- satunya yang menuju lift, Amir memutar kunci pada pintu
keluar yang tertutup.

Setelah itu Amir kembali menuju ke ruangan Terre yang terletak di ujung Timur itu. Secara
perlahan- lahan Amir mendekati ruangan Terre dan mengintip ke dalam, Terre sedang duduk
membelakangi pintu menghadap ke jendela kaca sambil makan. Secara perlahan- lahan Amir
masuk ke dalam ruangan kerja Terre dan langsung mengunci pintunya dr dalam. Mendengar
suara pintu terkunci Terre menoleh ke belakang dan, tiba-tiba mukanya menjadi pucat. Dia
segera berdiri dr tempat duduknya sambil berkata, “Sir, apa-apaan ini, kenapa anda
masuk ke ruangan saya dan mengunci pintunya “, tapi Amir hanya memandang Terre dengan
tersenyum tanpa berkata apa-apa. Terre semakin panik dan berkata, ” Harap anda segera
keluar atau saya akan berteriak!”. Tapi dengan kalem Amir berkata, ” silakan saja nona
manis. . , apabila anda mau menimbulkan skandal dan setiap orang di gedung ini akan
mempergunjingkan kamu selama- lamanya”. Mendengar itu Terre yang pada dasarnya agak
pemalu menjadi ngeri jg akan akibatnya apabila ia berteriak. Bagaimana dia akan menaruh
mukanya di hadapan teman-temannya sekantor apabila terjadi skandal.

Sementara Terre berada dalam keadaan ragu- ragu, dengan cepat Amir berjalan medekat ke
arah Terre dan karena ruangan kerja Terre yang sempit itu, begitu Terre akan mundur untuk
menghindar, dia langsung kepepet pada meja kerja yang berada di belakangnya. Dengan
cepat kedua tangan Amir yang penuh dengan bulu tersebut memeluk badan Terre yang ramping
dan mendekap Terre ke tubuhnya. Karena badan Terre yang sangat langsing dan dpt dikatakan
tinggi kurus itu, lelaki tersebut merasakan seakan-akan memeluk kapas dan sangat ringkih
sehingga harus diperlakukan dengan sangat lembut dan hati-hati. Amir memegang kedua
lengan bagian atas Terre dekat bahu, sambil mendorong badan Terre hingga tersandar pada
meja kerja, kemudian Amir mengangkat badan Terre dengan gampang dan sangat hati-hati dan
mendudukkannya di atas meja kerja Terre, kemudian kedua tangan Terre diletakan di
belakang badan Terre dan dipegang dengan tangan kirinya.

Badan Amir dirapatkan diantara kedua kaki Terre yang tergantung di tepi meja dan paha Amir
yang sebelah kiri menekan rapat pada tepi meja sehingga kedua paha Terre terbuka. Tangan
kiri Amir yang memegang kedua tangan Terre di belakang badan Terre ditekan pada bagian
pantat Terre ke depan, sehingga badan Terre yang sedang duduk di tepi meja, terdorong
dan kemaluan Terre melekat rapat pada paha sebelah kiri Amir yang berdiri menyamping di
depan Terre. Tangan kanan Amir yang bebas dengan cepat mulai membuka kancing- kancing
depan baju terusan yang dikenakan Terre. Badan Terre hanya bisa menggeliat-geliat,
“Jangan. . . , jangan lakukan itu!, stoooppp. . . , stoopppp”, akan tetapi Amir tetap
melanjutkan aksinya itu.

Sebentar saja baju bagian depan Terre telah terbuka, sehingga kelihatan dadanya yang
kecil mungil itu ditutupi dengan BH yang berwarna putih bergerak naik turun mengikuti
irama nafasnya. Perutnya yang rata dan mulus itu terlihat sangat mulus dan merangsang.
Tangan kanan Amir bergerak ke belakang badan Terre dan membuka pengait BH Terre. Kemudian
Amir menarik ke atas BH Terre dan. . . , sekarang terpampang kedua buah dada Terre yang
kecil mungil sangat mulus dengan putingnya yang coklat muda agak tegang naik turun dengan
cepat karena nafas Terre yang tidak teratur. “Oooohh. . . , ooohh. . . , jaanggaannn. .
. , jaannnggaann!”. Erangan Terre tidak dipedulikan oleh pria tersebut, malah mulut Mr.
Becky mulai mencium belakang telinga Terre dan lidahnya bermain- main di dalam kuping
Terre.




Hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli, yang menyebabkan badan Terre menggeliat-
geliat dan tak terasa Terre mulai terangsang jg oleh permainan Amir ini. Mulut Amir
berpindah dan melumat bibir Terre dengan ganas, lidahnya bergerak- gerak menerobos ke
dalam mulut Terre dan menggelitik-gelitik lidah Terre. “aahh. . . , hmm. . . , hhmm”,
terdengar suara mengguman dr mulut Terre yang tersumbat oleh mulut Amir. Badan Terre
yang tadinya tegang mulai agak melemas, mulut Amir sekarang berpindah dan mulai
menjilat-jilat dr dagu Terre turun ke leher, kepala Terre tertengadah ke atas dan badan
bagian atasnya yang terlanjang melengkung ke depan, ke arah Amir, payudaranya yang kecil
mungil tapi bulat kencang itu, seakan-akan menantang ke arah lelaki India tersebut. Amir
langsung bereaksi, tangan kanannya memegangi bagian bawah payudara Terre, mulutnya
menciumi dan mengisap-isap kedua puting itu secara bergantian.

Mulanya buah dada Terre yang sebelah kanan menjadi sasaran mulut Amir. Buah dada Terre
yang kecil mungil itu hampir masuk semuanya ke dalam mulut Amir yang mulai mengisap-
isapnya dengan lahap. Lidahnya bermain- main pada puting buah dada Terre yang segera
bereaksi menjadi keras. Terasa sesak napas Terre menerima permainan Amir yang lihai itu.
Badan Terre terasa makin lemas dan dr mulutnya terus terdengar erangan, “Sssshh. . . ,
ssssshh. . . , aahh. . . , aahh. . . , ssshh. . . , sssshh. . . , jangaann. . . ,
diiteeruussiinn”, mulut Amir terus berpindah-pindah dr buah dada yang kiri, ke yang
kanan, mengisap-isap dan mejilat-jilat kedua puting buah dada Terre secara bergantian
selama kurang lebih lima menit. Badan Terre benar- benar telah lemas menerima perlakuan
ini. Matanya terpejam pasrah dan kedua putingnya telah benar-benar mengeras.
  Dalam keadaan terlena itu tiba- tiba badan Terre tersentak, karena dia merasakan tangan
Amir mulai mengelus- elus pahanya yang terbuka karena baju mininya telah terangkat sampai
pangkal pahanya. Terre mencoba menggeliat, badan dan kedua kakinya digerak-gerakkan
untuk mencoba menghindr tangan lelaki tersebut beroperasi di pahanya, akan tetapi karena
badan dan kedua tangannya terkunci oleh Amir, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, yang
hanya dpt dilakukan oleh Terre adalah hanya mengerang, ” Jaanngaannnn. . . ,
jaannngggannn. . . , diitteeerruusiin&quo t;, akan tetapi suaranya semakin lemah saja.
Melihat kondisi Terre seperti itu, Amir yang telah berpengalaman, yakin bahwa gadis ayu
ini telah berada dalam genggamannya. Aktivitas tangan Amir makin ditingkatkan, terus
bermain-main di paha Terre yang mulus itu dan secara perlahan- lahan merambat ke atas dan,
tiba-tiba jarinya menyentuh bibir kemaluan Terre.

Segera badan Terre tersentak dan, ” aahh. . . , jaannggaan!”, mula-mula hanya ujung
jari telunjuk Amir yang mengelus- elus bibir kemaluan Terre yang tertutup CD, akan tetapi
tak lama kemudian tangan kanan Amir menarik CD Terre dan memaksanya lepas dr pantatnya
dan meluncur keluar di antara kedua kaki Terre. Terre tidak dpt berbuat apa-apa untuk
menghindr perbuatan Amir ini. Sekarang Terre dalam posisi duduk di atas meja dengan
tidak memakai celana dalam dan kedua buah dadanya terbuka karena BH-nya telah terangkat ke
atas. Muka Terre yang ayu terlihat merah merona dengan matanya yang terpejam sayu,
sedangkan giginya terlihat menggigit bibir bawahnya yang bergetar. Kelihatan perasaan
putus asa dan pasrah sedang melanda Terre, disertai dorongan birahinya yang tak
terbendung melandanya.

Melihat ekspresi muka Terre yang tak berdaya seperti itu, makin membangkitkan nafsu
birahi lelaki tersebut. Amir melihat ke arah jam yang berada di dinding, pada waktu itu
baru menunjukan pukul 12. 30, berarti dia masih punya waktu kurang lebih satu setengan
jam untuk menuntaskan nafsunya itu. Pada waktu itu Amir sudah yakin bahwa dia telah
menguasai situasi, tinggal melakukan tembakan terakhir saja. Tampa menyia-nyiakan waktu
yang ada, Amir, dengan tetap mengunci kedua tangan Terre, tangan kanannya mulai membuka
kancing dan retsliting celananya, setelah itu dia melepaskan celana yang dikenakannya
sekalian dengan celana dalamya. Pada waktu celana dalamnya terlepas, maka senjata Amir
yang telah tegang sejak tadi itu seakan-akan terlonjak bebas mengangguk-angguk dengan
perkasa. Amir agak merenggangkan badannya, maka terlihat oleh Terre benda yang sedang
mengangguk-angguk itu, badan Terre tiba- tiba menjadi tegang dan mukanya menjadi pucat,
kedua matanya terbelalak melihat benda yang terletak diantara kedua paha lelaki India itu.

Benda tersebut hitam besar kelihatan gemuk dengan urat yang melingkar, sangat panjang,
sampai di atas pusar lelaki tersebut, dengan besarnya kurang lebih 6 cm dan kepalanya
berbentuk bulat lonjong seperti pohon jamur. Tak terasa dr mulut Terre terdengar jeritan
tertahan, “Iiihh”, disertai badannya yang merinding. Terre belum pernah melihat alat
vital lelaki sebesar itu. Terre merasa ngeri. “Bisa jebol milikku dimasuki benda itu”,
gumannya dalam hati. Namun Terre tak dpt menyembunyikan kekagumannya. Seolah-olah ada
pesona tersendiri hingga pandangan matanya seakan-akan terhipnotis, terus tertuju ke
benda itu. Amir menatap muka Terre yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut
setengah terbuka itu, ” Kau Cantik sekali Terre. . . “, gumam Amir mengagumi kecantikan
Terre.Cerita Sex Pembantu

Kemudian dengan lembut Mr.Becky menarik tubuh Terre yang lembut itu, sampai terduduk di
pinggir meja dan sekarang Amir berdiri menghadap langsung ke arah Terre dan karena yakin
bahwa Terre telah dpt ditaklukkannya, tangan kirinya yang memegang kedua tangan Terre,
dilepaskannya dan langsung kedua tangannya memegang kedua kaki Terre, bahkan dengan gemas
ia mementangkan kedua belah paha Terre lebar-lebar. Matanya benar-benar nanar memandang
daerah di sekitar selangkangan Terre yang telah terbuka itu. Nafas laki-laki itu
terdengar mendengus- dengus memburu. Biarpun kedua tangannya telah bebas, tapi Terre
tidak bisa berbuat apa-apa karena di samping badan Amir yang besar, Terre sendiri
merasakan badannya amat lemas serta panas dan perasaannya sendiri mulai diliputi oleh
suatu sensasi yang mengila, apalagi melihat tubuh Amir yang besar berbulu dengan
kemaluannya yang hitam, besar yang pada ujung kepalanya membulat mengkilat dengan
pangkalnya yang ditumbuhi rambut yang hitam lebat terletak diantara kedua paha yang hitam
gempal itu.

Sambil memegang kedua paha Terre dan merentangkannya lebar-lebar, Amir membenamkan
kepalanya di antara kedua paha Terre. Mulut dan lidahnya menjilat-jilat penuh nafsu di
sekitar kemaluan Terre yang yang masih rapat, tertutup rambut halus itu. Terre hanya
bisa memejamkan mata, “Ooohh. . . , nikmatnya. . . , ooohh!”, Terre menguman dalam
hati, mulai bisa menikmatinya, sampai- sampai tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang
kegelian. “Ooooohh. . . , hhmm!”, terdengar rintihan halus, memelas keluar dr
mulutnya. “Paakkk. . . , aku tak tahan lagi. . . !”, Terre memelas sambil menggigit
bibir. Sungguh Terre tidak bisa menahan lagi, dia telah diliputi nafsu birahi,
perasaannya yang halus, terasa tersiksa antara rasa malu karena telah ditaklukan oleh
orang India yang kasar itu dengan gampang dan perasaan nikmat yang melanda di sekujur
tubuhnya akibat serangan-serangan mematikan yang dilancarkan Amir yang telah bepengalaman
itu.

Namun rupanya lelaki India itu tidak peduli, bahkan amat senang melihat Terre sudah mulai
merespon atas cumbuannya itu. Tangannya yang melingkari kedua pantat Terre, kini
dijulurkan ke atas, menjalar melalui perut ke arah dada dan mengelus-elus serta meremas-
remas kedua payudara Terre dengan sangat bernafsu. Menghadapi serangan bertubi-tubi yang
dilancarkan Amir ini, Terre benar- benar sangat kewalahan dan kemaluannya telah sangat
basah kuyup. “Paakkk. . . , aakkhh. . . , aakkkhh!”, Terre mengerang halus, kedua
pahanya yang jenjang mulus menjepit kepala Amir untuk melampiaskan derita birahi yang
menyerangnya, dijambaknya rambut Amir keras-keras. Kini Terre tak peduli lagi akan
bayangan pacarnya dan kenyataan bahwa lelaki India itu sebenarnya sedang memperkosanya,
perasaan dan pikirannya telah diliputi olen nafsu birahi yang menuntut untuk dituntaskan.
Wanita ayu yang lemah lembut ini benar-benar telah ditaklukan oleh permainan laki-laki
India yang dpt membangkitkan gairahnya.

Tiba-tiba Amir melepaskan diri, kemudian bangkit berdiri di depan Terre yang masih
terduduk di tepi meja, ditariknya Terre dr atas meja dan kemudian Amir gantian bersandar
pada tepi meja dan kedua tangannya menekan bahu Terre ke bawah, sehingga sekarang posisi
Terre berjongkok di antara kedua kaki berbulu Amir dan kepalanya tepat sejajar dengan
bagian bawah perutnya. Terre sudah tahu apa yang diinginkan Amir, namun tanpa sempat
berpikir lagi, tangan Amir telah meraih belakang kepala Terre dan dibawa mendekati
kejantanan Amir, yang sungguh luar biasa itu. Tanpa mendpt perlawanan yang berarti dr
Terre, kepala penis Amir telah terjepit di antara kedua bibir mungil Terre, yang dengan
terpaksa dicobanya membuka mulut selebar- lebarnya, Lalu Terre mulai mengulum alat vital
Amir ke dalam mulutnya, hingga membuat lelaki India itu melek merem keenakan. Benda itu
hanya masuk bagian kepala dan sedikit batangnya saja ke dalam mulut Terre yang kecil,
itupun sudah terasa penuh benar. Terre hampir sesak nafas dibuatnya. Kelihatan Terre
bekerja keras, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang itu keluar masuk ke dalam
mulutnya. Terasa benar kepala itu bergetar hebat setiap kali lidah Terre menyapu
kepalanya.

Beberapa waktu kemudian Amir melepaskan diri, ia mengangkat badan Terre yang terasa
sangat ringan itu dan membaringkan di atas meja dengan pantat Terre terletak di tepi meja,
kaki kiri Terre diangkatnya agak melebar ke samping, di pinggir pinggang lelaki
tersebut. Kemudian Amir mulai berusaha memasuki tubuh Terre. Tangan kanan Amir
menggenggam batang penisnya yang besar itu dan kepala penisnya yang membulat itu digesek-
gesekkannya pada clitoris dan bibir kemaluan Terre, hingga Terre merintih-rintih
kenikmatan dan badannya tersentak- sentak. Amir terus berusaha menekan senjatanya ke
dalam kemaluan Terre yang memang sudah sangat basah itu, akan tetapi sangat sempit untuk
ukuran penis Amir yang besar itu. Pelahan-lahan kepala penis Amir itu menerobos masuk
membelah bibir kemaluan Terre. Ketika kepala penis lelaki India itu menempel pada bibir
kemaluannya, Terre merasa kaget ketika menyadr saluran vaginanya ternyata panas dan
basah. Ia berusaha memahami kondisi itu, namun semua pikirannya segera lenyap, ketika
lelaki itu memainkan kepala penisnya pada bibir kemaluannya yang menimbulkan suatu
perasaan geli yang segera menjalar ke seluruh tubuhnya.

Dalam keadaan Terre yang sedang gamang dan gelisah itu, dengan kasar Amir tiba-tiba
menekan pantatnya kuat-kuat ke depan sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul
Terre, rambut lebat pada pangkal penis lelaki tersebut mengesek pada kedua paha bagian
atas dan bibir kemaluan Terre yang makin membuatnya kegelian, sedangkan seluruh batang
penisnya amblas ke dalam liang vagina Terre. Dengan tak kuasa menahan diri, dr mulut
Terre terdengar jeritan halus tertahan, ” Aduuuh!. . , ooooooohh. . , aahh”, disertai
badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Terre mencengkeram dengan kuat pinggang
Amir. Perasaan sensasi luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai diri Terre, hingga
badannya mengejang beberapa detik. Amir cukup mengerti keadaan Terre, ketika dia selesai
memasukkan seluruh batang penisnya, dia memberi kesempatan kemaluan Terre untuk bisa
menyesuaikan dengan penisnya yang besar itu. Terre mulai bisa menguasai diri. Beberapa
waktu kemudian Amir mulai menggoyangkan pinggulnya, mula- mula perlahan, kemudian makin
lama semakin cepat. Seterusnya pinggul lelaki India itu bergerak dengan kecepatan tinggi
diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut.Cerita Sex Pembantu

Terre berusaha memegang lengan pria itu, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan
hebat akibat dorongan dan tarikan penis lelaki tersebut pada kemaluannya, giginya
bergemeletuk dan kepalanya menggeleng- geleng ke kiri kanan di atas meja. Terre mencoba
memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajah
gelap lelaki India yang sedang menatapnya, dengan takjub. Terre berusaha bernafas dan
:” ” Paak. . . , aahh. . . , ooohh. . . , ssshh”, sementara pria tersebut terus
menyetubuhinya dengan ganas. Terre sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali
Amir menggerakkan tubuhnya, gesekan demi gesekan di dinding liang vaginanya, sungguh
membuat Terre melayang- layang dalam sensasi kenikmatan yang belum pernah dia alami.

Setiap kali Amir menarik penisnya keluar, Terre merasa seakan-akan sebagian dr badannya
turut terbawa keluar dr tubuhnya dan pada gilirannya Amir menekan masuk penisnya ke dalam
vagina Terre, maka klitoris Terre terjepit pada batang penis Amir dan terdorong masuk
kemudian tergesek-gesek dengan batang penis Amir yang berurat itu. Hal ini menimbulkan
suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan Terre menggeliat dan
terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dpt
dilukiskan dengan kata-kata. Lelaki tersebut terus menyetubuhi Terre dengan cara itu.
Sementara tangannya yang lain tidak dibiarkan menganggur, dengan terus bermain-main pada
bagian dada Terre dan meremas-remas kedua payudara Terre secara bergantian. Terre dpt
merasakan puting susunya sudah sangat mengeras, runcing dan kaku. Terre bisa melihat
bagaimana batang penis yang hitam besar dr lelaki India itu keluar masuk ke dalam liang
kemaluannya yang sempit.

Terre selalu menahan nafas ketika benda itu menusuk ke dalamnya. Kemaluannya hampir tidak
dpt menampung ukuran penis Amir yang super besar itu. Terre menghitung- hitung detik-
detik yang berlalu, ia berharap lelaki India itu segera mencapai klimaksnya, namun
harapannya itu tak kunjung terjadi. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, akan tetapi
paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membuat lelaki itu segera
mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, akan tetapi Amir terus
menyetubuhinya dan tidak jg mencapai klimaks.

Lalu tiba-tiba Terre merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya, sesuatu yang tidak
pernah dia rasakan ketika bersetubuh dengan pacarnya, rasanya seperti ada kekuatan
dahsyat pelan-pelan bangkit di dalamnya, perasaan yang tidak diingininya, tidak
dikenalnya, keinginan untuk membuat dirinya meledak dalam kenikmatan. Terre merasa
dirinya seperti mulai tenggelam dalam genangan air, dengan gleiser di dalam vaginanya
yang siap untuk membuncah setinggi-tingginya. Waktu itu dia tahu dengan pasti, ia akan
kehilangan kontrol, ia akan mengalami orgasme yang luar biasa dahsyatnya. Ia ingin
menangis karena tidak ingin itu terjadi dalam suatu persetubuhan yang sebenarnya ia tidak
rela, yang merupakan suatu perkosaan itu. Ia yakin sebentar lagi ia akan ditaklukan
secara total oleh monster India itu. Jari-jarinya dengan keras mencengkeram tepi meja,
ia menggigit bibirnya, memohon akal sehatnya yang sudah kacau balau untuk mengambil alih
dan tidak membiarkan vaginanya menyerah dalam suatu penyerahan total.

Terre berusaha untuk tidak menanggapi lagi. Ia memiringkan kepalanya, berjuang untuk
tidak memikirkan percumbuan lelaki tersebut yang luar biasa. Akan tetapi. . . , tidak
bisa, ini terlalu nikmat. . proses menuju klimaks rasanya tidak dpt terbendung lagi.
Orgasmenya tinggal beberapa detik lagi, dengan sisa-sisa kesadaran yang ada Terre masih
mencoba mengingatkan dirinya bahwa ini adalah suatu pemerkosaan yang brutal yang sedang
dialaminya dan tak pantas kalau dia turut menikmatinya, akan tetapi bagian dalam
vaginanya menghianatinya dengan mengirimkan signal-signal yang sama sekali berlawanan
dengan keinginannya itu, Terre merasa sangat tersiksa karena harus menahan diri.
Akhirnya sesuatu melintas pada pikirannya, buat apa menahan diri , Supaya membuat laki-
laki ini puas atau menang , persetan, akhirnya Terre membiarkan diri terbuai dan larut
dalam tuntutan badannya dan terdengar erangan panjang keluar dr mulutnya yang mungil.

“Ooooh. . . , ooooooh. . . , aahhmm. . . , ssstthh!”. Gadis ayu itu melengkungkan
punggungnya, kedua pahanya mengejang serta menjepit dengan kencang, menekuk ibu jari
kakinya, membiarkan bokongnya naik-turun berkali-kali, keseluruhan badannya
berkelonjotan, menjerit serak dan. . . , akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan
dahsyat melandanya, diikuti dengan suatu kekosongan melanda dirinya dan keseluruhan
tubuhnya merasakan lemas seakan-akan seluruh tulangnya copot berantakan. Terre terkulai
lemas tak berdaya di atas meja dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang
lebar-lebar dimana penis hitam besar Amir tetap terjepit di dalam liang vaginanya.

Selama proses orgasme yang dialami Terre ini berlangsung, memberikan suatu kenikmatan
yang hebat yang dirasakan oleh Amir, dimana penisnya yang masih terbenam dan terjepit di
dalam liang vagina Terre dan merasakan suatu sensasi luar biasa, batang penisnya serasa
terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha
penisnya, terlebih-lebih pada bagian kepala penisnya setiap terjadi kontraksi pada
dinding vagina Terre, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. Perasaan Amir seakan-
akan menggila melihat Terre yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya
di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang
kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang penisnya yang hitam besar itu.
Tidak sampai di situ, beberapa menit kemudian Amir membalik tubuh Terre yang telah lemas
itu hingga sekarang Terre setengah berdiri tertelungkup di meja dengan kaki terjurai ke
lantai, sehingga posisi pantatnya menungging ke arah Amir. Amir ingin melakukan doggy
style rupanya. Tangan lelaki India itu kini lebih leluasa meremas- remas kedua buah
payudara Terre yang kini menggantung ke bawah.

Dengan kedua kaki setengah tertekuk, secara perlahan- lahan lelaki tersebut menggosok-
gosok kepala penisnya yang telah licin oleh cairan pelumas yang keluar dr dalam vagina
Terre pada permukaan lubang anus Terre yang menimbulkan suatu sentakan kejutan pada
seluruh badan Terre, kemudian menempatkan kepala penisnya pada bibir kemaluan Terre dr
belakang. Dengan sedikit dorongan, kepala penis tersebut membelah dan terjepit dengan
kuat oleh bibir-bibir kemaluan Terre. Kedua tangan Amir memegang pinggul Terre dan
mengangkatnya sedikit ke atas sehingga posisi bagian bawah badan Terre tidak terletak pada
meja lagi, hanya kedua tangannya yang masih bertumpu pada meja. Kedua kaki Terre
dikaitkan pada paha laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut menarik pinggul Terre ke
arahnya, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, sehingga disertai keluhan
panjang yang keluar dr mulut Terre, “Oooooooh!”, penis laki-laki tersebut menerobos
masuk ke dalam liang vaginanya dan Amir terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang
bebulu lebat itu menempel ketat pada pantat Terre yang setengah terangkat.

Selanjutnya dengan ganasnya Amir memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil
mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan penisnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam
lubang vagina Terre yang ketat itu. Sebagai seorang wanita Madura yang setiap hari minum
jamu, Terre memiliki daya tahan alami dalam bersetubuh. Tapi bahkan kini Terre kewalahan
menghadapi Amir yang ganas dan kuat itu. Laki-laki itu benar- benar luar biasa tenaganya.
Sudah hampir setengah jam ia melakukan aktivitasnya dengan tempo permainan yang masih
tetap tinggi dan semangat tetap menggebu-gebu. Kemudian Amir merubah posisi permainan,
dengan duduk di kursi yang tidak berlengan dan Terre ditariknya duduk menghadap sambil
mengangkang pada pangkuan Amir. Amir menempatkan penisnya pada bibir kemaluan Terre dan
mendorongnya sehingga kepala penisnya masuk terjepit dalam liang kewanitaan Terre,
sedangkan tangan kiri Amir memeluk pinggul Terre dan menariknya merapat pada badannya,
sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penis Amir menerobos masuk ke dalam kemaluan
Terre.Cerita Sex Pembantu

Tangan kanan Amir memeluk punggung Terre dan menekannya rapat- rapat hingga kini badan
Terre melekat pada badan Amir. Kedua buah dada Terre terjepit pada dada Amir yang
berambut lebat itu dan menimbulkan perasaan geli yang amat sangat pada kedua puting
susunya setiap kali bergesekan dengan rambut dada Amir. Kepala Terre tertengadah ke atas,
pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga
dengan bebasnya mulut Amir bisa melumat bibir Terre yang agak basah terbuka itu. Terre
mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar- mutar ke kiri dan ke kanan serta
melingkar, sehingga penis yang besar itu seakan mengaduk-aduk dalam vaginanya sampai
terasa di perutnya. Tak berselang kemudian, Terre merasaka sesuatu yang sebentar lagi
akan kembali melandanya.

Terus. . . , terus. . . , Terre tak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal
ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih menahan rasa yang luar biasa itu. Dan
ketika klimaks itu datang lagi, Terre tak peduli lagi, “Aaduuuh. . . , eeeehm”, Terre
memekik lirih sambil menjambak rambut laki-laki yang memeluknya dengan kencang itu. Dunia
serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak- hentak di atas pangkuan Amir.
Sungguh hebat rasa kenikmatan orgasme kedua yang melanda dirinya. Sungguh ironi memang,
gadis ayu yang lemah gemulai itu mendptkan kenikmatan seperti ini bukan dengan kekasihnya,
akan tetapi dengan orang asing yang sedang memperkosanya. Kemudian kembali laki-laki itu
menggendong dan meletakkan Terre di atas meja dengan pantat Terre terletak pada tepi meja
dan kedua kakinya terjulur ke lantai. Amir mengambil posisi diantara kedua paha Terre
yang ditariknya mengangkang, dan dengan tangan kanannya menuntun penisnya ke dalam lubang
vagina Terre yang telah siap di depannya.

Laki-laki itu mendorong penisnya masuk ke dalam dan menekan badannya setengah menindih
tubuh Terre yang telah pasrah oleh kenikmatan- kenikmatan yang diberikan oleh lelaki
tersebut. Amir memacu keras untuk mencapai klimaks. Desah nafasnya mendengus-dengus
seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya
sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Terre yang terkapar lemas di atas meja.
Sementara lelaki India itu terus berpacu diantara kedua paha Terre, badan gadis itu
terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan penis lelaki tersebut. Terre benar-benar
telah KO dan dibuat permainan sesukanya oleh si India yang perkasa itu.

Terre kini benar-benar tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dr
mulutnya disertai pandangan memelas sayu, kedua tangannya mencengkeram tepi meja untuk
menjaga keseimbangannya. Lelaki itu melihat ke arah jam yang terletak di dinding ruangan
kerja tersebut, jam telah menunjukan pukul 13. 40, berarti telah 1 jam 40 menit dia
menggarap gadis ayu tersebut dan sekarang dia merasa sesuatu dorongan yang keras seakan-
akan mendesak dr dalam penisnya yang menimbulkan perasaan geli pada ujung penisnya.
Lelaki tersebut mengeram panjang dengan suara tertahan, ” Agh. . . , terus”, dan
disertai dengan suatu dorongan kuat, pinggulnya menekan habis pada pinggul gadis yang
telah tidak berdaya itu, sehingga buah pelirnya menempel ketat pada lubang anus Terre dan
batang penisnya yang besar dan panjang itu terbenam seluruhnya di dalam liang vagina
Terre.

Dengan suatu lenguhan panjang, “Sssh. . . , ooooh!”, sambil membuat gerakan- gerakan
memutar pantatnya, lelaki India tersebut merasakan denyutan- denyutan kenikmatan yang
diakibatkan oleh semprotan air maninya ke dalam vagina Terre. Ada kurang lebih lima detik
lelaki tersebut tertelungkup di atas badan gadis ayu tersebut, dengan seluruh tubuhnya
bergetar hebat dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada waktu yang bersamaan
Terre yang telah terkapar lemas tak berdaya itu merasakan suatu semprotan hangat dr
pancaran cairan kental hangat lelaki tersebut yang menyiram ke seluruh rongga vaginanya.
Tubuh lelaki India itu bergetar hebat di atas tubuh gadis ayu itu. Setelah kurang lebih 3
menit keduanya memasuki masa tenang dengan posisi tersebut, secara perlahan-lahan Amir
bangun dr atas badan Terre, mengambil tissue yang berada di samping meja kerja dan mulai
membersihkan ceceran air maninya yang mengalir keluar dr bibir kemaluan Terre.

Setelah bersih Amir menarik tubuh Terre yang masih terkapar lemas di atas meja untuk
berdiri dan memasang kembali kancing-kancing bajunya yang terbuka. Setelah merapikan baju
dan celananya, Amir menarik badan Terre dengan lembut ke arahnya dan memeluk dengan mesra
sambil berbisk ke telinga Terre, “Maafkan saya manis. . . , terima kasih atas apa yang
telah kau berikan tadi, biarpun kudpt itu dengan sedikit paksaan!”, kemudian dengan
cepat Amir Singh keluar dr ruangan kerja Terre dan membuka pintu keluar yang tadinya
dikunci, setelah itu cepat- cepat kembali ke lantai 15. Jam menunjukan 13. 55.
Sepeninggalan Amir, Terre terduduk lemas di kursinya, seakan-akan tidak percaya atas
kejadian yang baru saja dialaminya.


Seluruh badannya terasa lemas tak bertenaga, terbesit perasaan malu dalam dirinya,
karena dalam hati kecilnya dia mengakui turut merasakan suatu kenikmatan yang belum pernah
dialami serta dibayangkannya. Kini hal yang diimpikannya benar- benar menjadi kenyataan.
Dalam pikirannya timbul pertanyaan apakah bisa sepuas tadi bila dia berhubungan dengan
pacarnya, setelah mengalami persetubuhan yang sensasional itu.

BACA JUGA :  ABG Hyper Sex 

Agen Judi Online Terpercaya